Pizza Hut Terancam Bangkrut?


Pizza Hut terancam bangkrut. Begitu judul tulisan di finance.detik.com yang banyak saya jumpai di media sosial. Bersamaan dengan itu di jalan-jalan kota Surabaya saya beberapa kali menjumpai personil Pizza hut menjajakan produk mereka di pinggir jalan menggunakan motor delivery. Rp 100 ribu untuk 4 pizza. Banting  harga di pinggir jalan. Keduanya saling menguatkan kesan bahwa raja pizza global itu sedang bermasalah. Apa yang sebenarnya terjadi? Benarkah jaringan resto global itu sedang bermasalah? Mari kita cermati dengan seksama. Saya akan menuliskannya dalam bentuk poin-poin
burung mati

  1. Berikut ini adalah latar belakan sejarah Pizza Hut: Resto Pizza Hut pertama kali dibuka tanggal 31 Mei 1958 di Wichita, Kansas, USA oleh dua bersaudara mahasiswa Wichita State University Dan dan Frank Carney. Bersaudara ini meminjam uang dari ibunya sebesar USD 600. Nama Pizza Hut dipilih karena papan nama yang tersedia hanya cukup untuk 8 huruf. Enam bulan berikutnya gerai kedua didirikan. Dalam setahun keduanya sudah mendirikan 6 restoran Pizza Hut.  Tahun 1960 logo atap merah mulai digunakan.  Tahun 1971 Pizza Hut menjadi restoran pizza terbesar dunia dalam hal jumlah gerai dan penjualan. Pizza Hut diakuisisi oleh PepsiCo tahun 1977. Tahun 1986 merayakan pembukaan gerai ke 5000 di Dallas, Texas, USA. Tahun 1994 menjadi resto pertama di USA yang melayani order melalui internet. Tahun 1997 Pizza Hut bersama Taco Bell dan Kentucky Fried Chicken di spin off oleh PepsiCo. Ketiganya menjadi perusahaan mandiri dengan bendera Tricon Global Restaurant Inc.  Tahun 2002 Tricon Global Restaurant Inc. di-rebranding menjadi Yum! Brands. Nama Yum! Brands tetap dipakai hingga saat ini

    Berkas:FirstPizzaHut.jpg

    Gerai pertama Pizza Hut

  2. Dengan informasi tersebut, kini Pizza Hut adalah anak perusahaan Yum! Brands, selanjutnya disebut YB. Dengan demikian, mengkonfirmasi berita tentang kebangkrutan tersebut tidak bisa tidak kita harus melihatnya dari induknya, YB yang merupakan perusahaan publik
  3. YB kini adalah perusahaan restoran dengan jumlah gerai terbesar di dunia yaitu lebih dari 50 ribu gerai tersebar di lebih dari 150 negara dengan 4 merek globalnya yaitu KFC, Pizza Hut, Taco Bell dan Habit Burger Grill. Habit Burger baru di akuisisi pada tanggal 18 Maret 2020 seharga USD 375 juta
  4. Tanggal 14 Mei 2020 YB mengumumkan pembagian dividen triwulanan sebesar USD 0,47 per lembar saham. Pada tanggal tersebut diumumkan juga bahwa transfer dividen adalah tanggal 12 Juni 2020. Dividen triwulanan tersebut adalah sebesar 0,54% dari harga saham saat ini yang sebesar USD 86,56. Angka dividen tersebut masih tergolong wajar untuk dividen triwulanan perusahaan-perusahaan global
  5. Sebelumnya YB juga mengumumkan kinerja finansial untuk triwulan pertama yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020. Dipublikasikan bahwa omzet mengalami penurunan sebesar 3%. Penurunan tersebut berasal dari penurunan gerai yang sama (same store, gerai yang telah ada sebelum periode laporan) sebesar 7% yang dikompensasikan dengan kenaikan akibat adanya gerai baru sebesar 4%. Lebih detail, KFC mengalami penurunan omzet 2%, Pizza Hut turun 9%, Taco Bell naik 4%. Dalam hal jumlah gerai, YB mendirikan 65 unit bersih (setelah dikurangi gerai yang ditutup) plus mengakuisisi 276 gerai Habit Burger.
  6. Gerai Pizza Hut per 31 Maret 2020 berjumlah 18 533 gerai. Angka tersebut naik 0,36% dari posisi tanggal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 18 466 gerai.
  7. Dari catatan kinerja tersebut menunjukkan bahwa YB berada dalam kondisi aman. Akuisisi Habit Burger adalah penanda signifikan bahwa perusahaan masih memiliki kondisi kas yang sehat.
  8. Lalu mengapa ada kabar bahwa Pizza Hut bangkrut? Maksud berita itu tidak lain adalah bangkrutnya NPC International Inc. Bloomberg misalnya memberitakan pengajuan kebangkrutan ini pada tanggal 5 Juli 2020. NPC adalah sebuah perusahaan franchisee Pizza Hut dan Wendy’s yang berdiri tahun 1962. Kini mengoperasikan 1227 gerai Pizza Hut dan 393 gerai Wendy’s. Semua gerai tersebut berada di USA. Saat ini proses kebangkrutannya masih diproses di pengadilan
  9. Apa efek kebangkrutan tersebut bagi YB? Akibat paling berat yang mungkin dari kebangkrutan NPC adalah dijualnya gerai-gerai milik NPC untuk melunasi utang-utangnya. Jika dijual, masih ada franchisee lain yang bisa membeli. Atau juga YM sendiri bisa membeli gerai-gerai tersebut. Hal ini dimungkinkan karena total gerai NPC hanya 6,6% dari total gerai PH. Dengan proporsi itu, jika tidak ada franchisee lain yang mau membeli, YB bisa membelinya sendiri. Jika kas internal tidak memungkinkan, YB bisa menerbitkan saham baru. Jika menerbitkan 10% saham baru saja, saat ini YB bisa memperoleh dana sekitar USD 2,6 miliar alias sekitar IDR 37 triliun. Ini adalah hal mudah bagi YB.
  10. Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa berita bahwa Pizza Hut terancam bangkrut itu tidak sesuai dengan kenyataan.
  11. Namun demikian, kebangkrutan NPC memberi  pelajaran yang menarik. Bahwa perusahaan franchisee memiliki kelemahan sangat krusial yaitu tidak memiliki intangible asset berupa merek.  Ketiadaan intangible asset terpenting ini mengakibatkan perusahaan tidak memiliki kesempatan untuk menguangkan intangible asset untuk mendapatkan kas segar dengan cost of capital yang murah seperti perusahaan yang memiliki merek.
    Kelas Visi Korporasi

    Pahami lebih dalam dunia korporasi. Ikuti KELAS VISI  KORPORASI dari SNF Consulting. Daftar https://wa.me/6281358447267

    Diskusi lebih lanjut? Gabung Grup Telegram  atau Grup WA SNF Consulting

*)Artikel ke-272 ini ditulis pada tanggal 6 Juni 2020 oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting

3 responses to “Pizza Hut Terancam Bangkrut?

  1. Bahas PLN dong pak

  2. Ping-balik: Pizza Hut Era Pandemi: Singkirkan Gengsi! | Catatan Iman Supriyono

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s