Syrup-Syrupan Minuman Ironis Ramadhan Idul Fitri: Rp 7. 490,-


Rp 7.490,-

Oleh Iman Supriyono, penulis 8 buku2 bisnis, http://www.snfconsulting.com/buku.html

Coba amati susana di berbagai pusat belanja pada hari-hari menjelang ramadhan dan Idul Fitri seperti ini. Hipermarket besar hingga minimarket kecil. Di kota besar dan kota kecil. Semua menonjol dengan floor display. Barang barang yang didisplai di lantai. Ditumpuk di lantai menggunung. Tidak di rak seperti umumnya dagangan mereka.

Apa isinya? Ada dua jenis: aneka sirup dan aneka biskuit. Saat berada di sebuah supermarket besar, pandangan saya tertuju pada floor display aneka warna sirup dalam kemasan botol. Tumpukan menggunung lengkap dengan tulisan harga yang menyolok: Rp 7 490,- untuk 620 atau 630 mililiter.

Kata seorang kawan pemilik beberapa minimarket, floor display seperti ini memang menjadi tambang omset mereka pada masa panen ramadhan dan idul fitri. Berarti masyarakat muslim memang suka merayakan ramadhan dan idul fitri dengan biskuit dan sirup itu.

Mari kita coba menghitungnya: di negeri ini ada sekitar 10 ribu outlet jaringan minimarket Alfamart dan Indomaret. Rata rata omset harian mereka pada saat hari biasa adalah sekitar Rp 10 juta. Dalam masa ramadhan dan idul fitri omset mereka akan naik rata-rata 50% alias Rp 15 juta sehari. Jika 10% dari omset itu dari floor display berupa syrup, maka setiap hari tiap outlet menjual syrup senilai Rp 1,5 juta. Dengan 10 ribu outlet maka omset syrup akan menjadi Rp 15 Milyar. Selama rentang 40 hari pada masa dan sekitar ramadhan Idul Fitri, hitungan omset akan menjadi Rp 600 Milyar.

Alfamart dan Indomaret memang pemain utama di bisnis minimarket. Tetapi bukan pemain utama di sektor ritel modern secara umum. Pemain terbesarnya adalah Carrefour. Juga masih ada pemain pemain raksasa seperti Hipermart, Giant, Hero, dan Matahari. Artinya, omset sebenarnya dari floor display syrup bisa berkali kali lipat dari hitungan Rp 600 jutanya Alfamart Indomaret. Jika ditambah dengan pemain pemain kecil lokal di berbagai daerah, Perkiraan saya tidak kurang dari lima kalinya alas sekitar Rp 3 trilyun dibelanjakan untuk membeli syrup kelas harga Rp 7 490 perbotol isi 620 atau 630 mililiter itu.
•••
Tujuan mengkonsumsi makanan adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Buah adalah penyumbang kebutuhan aneka vitamin yang sangat disarankan. Maka, syrup buah adalah cara praktis untuk memenuhi kebutuhan aneka vitamin untuk metabolisme tubuh. Tinggal tuang di gelas, tambahkan air putih secukuupnya, lalu diminum. Praktis sekali.

Bagaiman cara membuat syrup buah? Juga gampang. Syrup jeruk misalnya bisa dibuat dengan memeras jeruk menggunakan alat peras sederhana yang sudah dilengkapi dengan alat penyaring. Alat ini bisa dibeli dengan harga tidak sampai Rp 10 ribu di toko toko perkakas rumah tangga. Para penjual es jeruk di warung warung suka menggunakan alat ini untuk melayani permintaan para pelanggannya. Sekali memeras untuk satu gelas es jeruk.

Bagaimana kalau ingin membuat syurup jeruk sampai sebotol ukuran 620 atau 630 mililiter seperti yang dijual di foor display supermarket masa masa Ramadhan dan Idul Fitri ini? Caranya sama. Tinggal ditambah jumlah jeruknya. Inilah perkiraan kasaran saya yang orang awam dalam hal ini. Untuk menghasilkan sebotol penuh, dibutuhkan paling tidak sekitar 5 Kg jeruk. Jika harganya Rp 10 ribu per kilogram, maka dibutuhkan uang Rp 50 ribu perbotol. Itu baru jeruknya, belum gula, botol, label merek dan sebagainya. Jadi, paling tidak biaya produksi sebotol syrup jeruk isi 620 atau 630 mililiter adalah Rp 60 ribu.

Lho…kok dijual dengan harga eceran Rp 7 490? Hahaha….tentu itu bukan jeruk. Tentu itu hanya rasa jeruk. Air ditambah esence jeruk dan bahan pemanis. Kandungan gizi nya? Ya jangan bayangkan seperti kandungan nutrisi jeruk. Jangan bayangkan aneka vitamin seperti yang ada pada jeruk. Jadi Rp 3 trilyun duit umat islam yang berpuasa Ramadhan dan Idul Fitri ternyata dipakai untuk memborong “rasa gizi”. Bukan gizi. Efeknya terhadap kesehatan dan kualitas fisik tubuh? Ya jangan berharap sehat dari Rp 7 490,- perbotol isi 620 atau 630 mililiter. Ya Allah ampunilah kami.

Tulisan ini dimuat di majalah Matan, terbit di Surabaya, Agustus 2011

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s