Dalam keterbatasan suasana pedesaan, hasrat akan keindahan selalu saja muncul. Sesuatu yang alami. Maka ketika pelajaran keterampilan home industry di bangku SMP mengajarkan cara mencangkok tanaman, hasrat keindahan itu seolah menemukan momentum. Pada hari yang telah ditentukan, kawan-kawan sekelas datang ke sekolah membawa hasil cangkokannya masing masing. Setelah dinilai oleh Pak Rijanto, guru keterampilan ketika itu, mereka pada bertukar hasil cangkokan. Berangkat saya membawa cangkokan jambu biji, pulang membawa pulang cangkokan bunga sepatu.
Cangkokan tanaman yang dalam bahasa latin disebut Hibiscus Rosa-Sinensis ini kemudian saya tanam di sudut halaman rumah. Karena tanahnya yang subur, tidak terlalu lama bunga warna merah segar mekar diantara dedaunan hijau berseri. Sebuah paduan warna yang sangat eksotis. Merah segar di tengah rerimbunan hijau berseri. Saya suka sekali menikmati keindahannya saat matahari mulai memancarkan sinarnya di pagi hari saat embun di sekujur bunga dan daunnya belum lagi kering. Sesuatu yang tetap sering saya lakukan bahkan ketika sudah era kamera digital. Saya sempat mengabadikan merah hijaunya dalam balutan embun dan sinar mentari pagi dengan fasilitas makro kamera digital saku. Keindahan yang nyaris sempurna.
•••
Boston Consulting Group adalah salah satu perusahaan konsultan manajemen terbesar di dunia. Entitas bisnis yang didirikan oleh Bruce D Henderson pada tahun 1963 ini saat ini menurut wikipedia beroperasi di 42 negara. Di Indonesia BCG berkantor di Sampoerna Strategic Square di kawasan prestisius Jakarta. Total BCG beroperasi dengan 70 kantor di berbagai kawasan prestisius dunia.
Masih menurut wikipedia, pada tahun 2010 BCG mengantongi omset USD 3,05 Milyar alias hampir Rp 30 triliun. Pendapatan itu diperoleh baik dari segmen perusahaan profit maupun dari organisasi non profit termasuk pemerintahan. Dengan pendapatan ini BCG mampu menjadi gantungan pijakan berkarir bagi lebih dari 4 500 konsultan manajemennya di seluruh dunia.
Di dunia bisnis konsultan, disamping BCG dunia mengenal nama nama besar seperti Arthur D. Little yang juga berasal dari Boston dan kini beroperasi di 20 negara dengan 1000 konsultan. Dunia bisnis juga tidak asing dengan nama Booz Allen Hamilton Inc., McKinsey & Company, Inc., PricewaterhouseCoopers, KPMG, Ernst and Young, dan Deloitte Touche Tohmatsu. Empat yang terakhir adalah perusahaan akunting yang kemudian juga masuk sektor konsultasi manajemen secara umum.
Itulah bisnis konsultasi manajemen. Kehadiran mereka dibutuhkan dalam percaturan manajemen modern, baik organisasi profit maupun non profit oriented. Termasuk di tanah air. Perusahaan-perusahaan dan organisasi besar negeri ini ketika membutuhkan konsultan, pastilah melirik mereka mereka. Mereka pun merespon dengan mendekati pasar. Membuka kantor di negeri ini. Bahkan di lokasi lokasi prestisius. Lambang prestisiusnya bisnis mereka. Jika kita berfikir tentang negeri ini, tentulah kita risau dengan dominasi mereka. Inilah salah satu yang melatarbelakangi lahirnya SNF Consulting, perusahaan konsultan tempat saya beraktivitas. Tidak ingin dominasi asing terus menerus mencengkeram sektor bisnis ini.

Korporatisasi adalah layanan unggulan SNF Consulting di tengah suasana bisnis di tanah air yang masih debt minded dengan tagline “untuk unggul dari generasi ke generasi”
Mas Iman mendirikan konsultan manajemen apa sudah berpengalaman mengelola perusahaan atau organisasi besar? Pertanyaan ini sering muncul dari kawan kawan tentang SNF Consulting, Saya biasanya menjawabnya dengan analogi pelatih tinju dan petinju. Siapapun pasti mengenal petinju legendaris Muhammad Ali. Ali tidak bisa menjadi juara dunia kecuali dengan latihan yang baik. Siapa dibalik latihan yang baik itu? Tidak lain adalah Angelo Dundee. Dia adalah pelatih tinju dibalik kesuksesan Ali. bahkan ia juga pelatih bagi para juara dunia lain: Sugar Ray Leonard, José Nápoles, George Foreman, Jimmy Ellis, Carmen Basilio, Luis Rodriguez dan Willie Pastrano. Dundee sendiri tidak pernah menjadi pemain tinju. Apalagi menjadi juara dunia kelas berat. Tetapi Dundee adalah pelatih tinju hebat. Pelatihnya para juara dunia.

Gedung Sinarmas Land, Lantai 9, Jl. Pemuda 60-70 Surabaya, kantor pusat SNF Consulting
SNF Consulting tidak menjual pengalaman menjadi CEO para konsultannya. Yang dijual adalah keahlian dalam riset, data, dan analisis manajemen. Tema besarnya adalah korporatisasi. Layanan ini diberikan oleh SNF Consulting dengan tidak memposisikan diri sebagai “Muhammad Ali” alias pemain. Juga bukan sebagai “Angelo Dundee” alias pelaatih alias coach. SNF hadir dengan memposisikan diri sebagai sparring partner. Sebagai lawan latih. Pemeran yang tidak pernah dikenal seperti Ali ataupun Dundee. Tetapi kehadirannya adalah sesuatu yang wajib bagi Ali dalam setiap sesi persiapan menjadi juara dunia.

Layanan management sparring partner dari SNF Consulting
SNF Consulting hadir sebagai management sparring partner. Menjadi “lawan pukul memukul” dengan para direksi di meja meeting. Tujuannya untuk memastikan direksi sebagai pemegang tampuk pimpinan perusahaan sudah mengambil keputusan yang tepat dalam proses korporatisasi perusahaan. Dalam membangun keunggulan perusahaan dari generasi ke generasi.

SNF House Of Management: Logo SNF Consulting bermakna pertumbuhan dalam harmoni. Tiga titik merah yang semakin membesar simbol dari pertumbuhan. Warna merah dan hijau seperti warna bunga sepatu di rerimbunan daunnya adalah lambang harmoni. Tumbuh pesat melalui korporatisasi dalam suasana harmoni.
Demikianlah kerja konsultan manajemen. Seperti sparring partner dalam dunia tinju. Demikianlah pula SNF Consulting, tempat saya berkarya. Semangat terus mekar indah mendukung lahirnya “petinju-petinju” hebat. Semangat itu terangkum dalam warna merah hijau logo SNF Consulting yang terinspirasi oleh keindahan bunga sepatu di halaman depan rumah saat remaja dulu. Merah merekah di rerimbunan hijau daunnya. Sinkronisasi semangat membara dalam sebuah harmoni keindahan. Inilah pekerjaan konsultan manajemen. Obor kebangkitan ekonomi negeri ini untuk melepaskan diri dari dominasi asing tetap harus dibingkai dalam langkah yang terstruktur. Dibingkai sebagai salah satu pilar dari enam pilar kekuatan ekonomi umat dan bangsa. Dibingkai dalam sebuah konsep perusahaan dakwah yang bekerja untuk rahmat bagi seluruh alam. Dibingkai dalam manajemen yang cantik. Secantik Hibiscus Rosa-Sinensis.
Tulisan Iman Supriyono ini juga dimuat pada majalah matan, terbit di surabaya, edisi maret 2012
semoga Alloh memberikan aman, slamat, lancar, sukses, barokah! amiin
Amin wa iyyakum…maturnuwun dungane Pak Puh
Salut… Semoga Allah meridhoi,
terima kasih…amin wa iyyakum
Assalamu’alaikum pak Iman, sy anak Muhammadiyah senang bisa membaca blognya pak Iman. Sedang menata diri juga mudah-mudahan bisa mengikuti jejak pak Iman.
Beberapa pengalaman saya http://mwkusuma.wordpress.com/portfolio/
Waalaikum salam….siiip! moga lebih sukses dari yg bisa capai! aamiin