Phnom Penh – Ho Chi Minh: Hyundai


18022012(048)

Bersantai di tepi sungai Mekong, Phnom Penh

Sopaco Tourist. Itulah operator bus yang saya pilih untuk perjalanan dari Phom Penh pagi itu. Seperti jadual yang tertera di tiket, jam 10 pagi bus telah siap untuk mengantarkan para penumpang menuju Ho Chi Minh City. Sengaja saya memilih perjalanan lewat darat untuk bisa menyaksikan secara langsung dua negeri komunis bertetangga ini: Kamboja dan Vietnam.

Begitu berada di depan bus, hati saya berbisik: andai saja saya pemegang paspor Korea Selatan, tentu saya bangga sekali saat itu. Mengapa? Bus yang akan saya naiki berlogo Hyundai. Ya…Hyundai menjadi merek yang sangat banyak dijumpai berkeliaran di jalan-jalan negeri pagoda ini. Bus yang akan saya tumpangi pagi ini adalah salah satu dari yang banyak itu. Tentu saya tidak bangga karena saya bukan orang Korea Selatan.

•••

Jika Anda berada di luar negeri, tentu akan merasakan betapa sulitnya menemukan sesuatu yang bisa membanggakan dari negeri tercinta ini. Orang jepang dengan mudah menemukan Honda, Toyota, Sony, Mistubishi, Ajinomoto, dan masih banyak lagi di berbagai negeri. Orang Amerika dengan mudah menemukan McDonalds, KFC, Ford, Chevrolet, Microsoft, Intel, Boeing, Citibank dan masih banyak lagi. Banyak sekali bangsa bangsa besar yang sukses menjadikan produknya digemari di berbagai penjuru dunia. Lalu Indonesia bagaimana? Kita justru sering harus malu karena negeri ini dikenal di berbagai negara di dunia sebagai sumber tenaga kerja kasar buruh pabrik dan pembantu rumah tangga. Rasanya tidak mungkin untuk memembanggakannya di berbagai penjuru dunia.

Bus Hyundai Phom Penh – Ho Chi Minh City: Bikin Orang Korea Bangga di Negeri Orang

Di Kamboja dan Vietnam saya menemukan Hyundai di berbagai penjuru jalan raya. Bus, sedan, MPV, atau minibus bermerek Hyundai dengan mudah bisa ditemukan di jalan-jalan. Bagaimana caranya? Ini yang menarik untuk dipelajari. Korea masuk ke menyeruak ke pasar mobil global dalam kondisi Barat (Eropa, Amerika) dan Jepang yang sudah sangat digdaya. Yang menarik adalah bagaimana Korea bisa mencari celah untuk menundukkkan dunia.

Barat menguasai pasar mobil bermesin mewah bermesin besar. Volkswagen asal Jerman tampil luar biasa kuat diantaranya dengan merek merek Audi, Bentley, Bugatti, Lamborghini dan Porsche yang sangat terkenal sebagai mobil ber cc besar. Harganya pun sangat premium. General Motor asal negeri paman sam tampil diantranya dengan Cadillac dan Chevrolet yang juga sangat melegenda. Toyota? Saya kira saya tidak perlu menjelaskan lebih detail lagi. Barat kokoh di pasar mobil mobil ber cc besar. Jepang raja untuk mobil ber cc kecil. Mereka adalah raksasa raksasa otomotif global yang begitu digdaya. Lalu…masih adakah peluang untuk pemain baru seperti Korea?Ternyata Korea sangat cerdik melihat peta persaingan industri mobil. Korea tidak melihat melihat dari cc besar atau cc kecil dari raksasa otomotif yang sudah ada. Korea meilhat barat dan Jepang sebagai raksasa otomotif dengan produk tahan lama. Dipakai 20 tahun pun mobil barat dan Jepang masih tetap dalam kondisi prima. Tentu usia yang didesain panjang mengandung konsekuensi harga yang juga mahal. Celah inilah yang ditangkap korea: mobil dengan desain usia pendek dan demikian harganya pun murah. Ya…Korea unggul karena mobilnya murah hasil dari desain umur ekonomis yang hanya sekitar 5 tahun.

srikaya vietnam

Srikaya jumbo di pasar Benh Tanh  HCMC

Peta persaingan ini misalnya bisa dilihat dari sedan Toyota Vios dan Hyundai Avega. Keduanya adalah sedan kelas kecil dengan kapasatas mesin sekitar 1,5 liter. Sebagai produk standard Jepang, Vios akan tetap nyaman dikendarai sampai usia belasan bahkan dua puluh tahun. Bagaiman dengan Avega? Usia lima tahun pastilah lampu depannya sudah tidak bening lagi. Cat nya pun dijamin sudah pudar! Tetapi ternyata Avega menyeruak. Avega laris manis. Mengapa? Karena harganya yang juga hanya separuh harga Vios yang lebih dari Rp 200 juta. Avega tidak jauh dari Rp 100 juta.

Apakah konsumen tidak melihat umurnya yang hanya bertahan 5 tahun sebagai kelemahan? Ini jaman baru. Jaman milenial. Jaman dimana tekonologi dan selera desain masyarakat selalu berkembang dan berubah dengan cepat. Maka, mudah sekali mencari orang yang tiap dua atau tiga tahun ganti mobil. Inilah pasar Avega. Bagaimana hasilnya? Hyundai menjadi produsen mobil terbesar nomor 4 dunia dibelakang Toyota, General Motor dan Volkswagen. Orang korea pun bangga kalau pergi ke berbagai penjuru. Vietnam, Kamboja, Amerika, Indonesia dan masih banyak lagi.

logo tag line korporatisasi animasi awan

Korporatisasi: Hyundai membiayai ekspansinya ke berbagai negara dengan dana murah yang diperoleh melalui proses korporatisasi

Negeri ini perlu cerdik dan bekerja keras agar kita bisa bangga kalau suatu saat berada di luar negeri. Mengibarkan Sang Merah Putih di berbagaai bangsa.  Demikian juga Anda dalam bisnis dan kehidupan pada umumnya. Cerdik mencari celah seperti yang dilakukan oleh Hyundai. Seperti yang pagi itu saya nikmati melalui Sopaco Tourist dari Phom Penh dan tiba sebelum magrib di Ho Chi Minh City Kita pasti bisa!

*)Artikel ini ditulis oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting dan pernah dimuat di majalah Matan, terbit di Surabaya dengan judul “Phnom Penh-Ho Chi Minh”

6 responses to “Phnom Penh – Ho Chi Minh: Hyundai

  1. Ping-balik: Jembatan Terpanjang Dunia | Korporatisasi

  2. Ping-balik: Raya Caruban Orchard Road | Korporatisasi

  3. Ping-balik: Korporasi USA di Moscow | Korporatisasi

  4. Ping-balik: Chatsworth Road: Tujuhbelasan | Korporatisasi

  5. Ping-balik: Aleksandrovskiy Sad: Tumbuh Eksponensial | Korporatisasi

  6. Ping-balik: Aleksandrovskiy Sad: Menjaga ROA | Korporatisasi

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s