Tidak jauh dari kantor saya, berdiri sebuah hotel megah. Hotel berbintang empat dengan 370 kamar. Salah satu Hotel di jantung kota Surabaya yang mampu menampung ratusan tamu. Tentu lengkap dengan fasilitas ruang pertemuan yang sesuai. Cocok untuk acara-acara besar yang menghadirkan ratusan orang. Satu dari tidak banyak hotel yang berkapasitas seperti ini.
Maka tidak heran jika beberapa bulan lalu kawan kawan majelis ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar pertemuan nasional di kota pahlawan, hotel berlantai 24 ini dipilih menjadi rujukan. Mantap karena ruang pertemuannya bisa menampung hingga 600 orang. Saya pun senang karena untuk datang ke acara tersebut tidak perlu buang waktu banyak di jalan. Tinggal geser beberapa menit jalan kaki.
Siapa yang diuntungkan dengan pemilihan hotel yang berdiri sebagai perusahaan sejak tahun 1970 tersebut? Yang jelas panitia beruntung karena menemukan tempat yang nyaman. Para peserta dapat menghadiri salah satu sesi acara tersebut di Grahadi cukup jalan kaki. Apalagi jalur pejalan kakinya juga nyaman berkeramik rapi indah dinaungi pepohonan rindang.
Siapa lagi yang beruntung? Tentu saja pihak perusahaan pemilik hotel tidak jauh dari balai kota Surabaya itu. PT Mas Murni Indonesia Tbk., itulah pemilik dan pengelola hotel yang juga memiliki unit bisnis resto dan developer perumahan tersebut. Dalam laporan tahunan terakhir, perusahaan yang saham terbesarnya dipegang oleh PT Asabri (persero, memegang 20% saham) ini mencatatkan omset sebesar Rp 78 Milyar dengan laba 2 Milyar. Walau tidak istimewa, dalam 3 tahun terakhir perusahan yang di lantai bursa tercatat dengan kode MAMI ini selalu mencatatkan laba.
Itulah gambaran hotel yang sahamnya 43% dipegang masyarakat itu. Nah, coba tebak berapa harga seluruh sahamnya? Saat pertanyaan ini saya lempar di sebuah forum, jawabannya beragam. Ada yang menjawab skala Triliun bahkan belasan Triliun. Ada yang menjawab ratusan milyar. Ada yang menjawab puluhan Milyar. Berapa jawaban yang tepat? Berdasar laporan tahunan 2015, ada 3,3 milyar lebih lembar saham yang beredar. Harga saham per lembar pada hari ini adalah Rp 50,-. Maka, jika dikalikan, ketahuilah bahwa harga seluruh saham adalah Rp 165 Miliar lebih. Angka ini jauh dibawah aset bersih (ekuitas) perusahaan yang sebesar Rp 597M.
$$$
“Assalamualaikum Wr. Wb. Pada majalah Al Falah edisi 339 bulan Juni 2016 saya membaca artikel finansial yang ditulis oleh Bpk. Iman Supriyono yang membahas masalah saham. Saya tertarik tapi saya sama sekali buta dengan hal tersebut. Bagaimana cara memulainya dan dari mana memulainya. Saya sama sekali tidak paham. Bagaimana saya bisa mendapatkan penjelasannya? Atas bantuan dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb”, itulah email dari Yusef Kartika Sari, pembaca tulisan saya beberapa waktu lalu. Sebuah pertanyaan yang mewakili kondisi masyarakat awam yang memang pada umumnya tidak memiliki dan tidak paham tentang saham.
Untuk bisa membeli saham sebuah perusahaan terbuka, yang pertama kali harus dilakukan adalah datang dan mendaftar ke perusahaan sekuritas. Ada banyak alternatifnya seperti BNI Securities, Mandiri Securities, MNC Securities, Phintraco Securities dan masih banyak lagi. Ada beberapa syarat administrasi yang harus dipenuhi disamping uang deposit minimal dengan jumlah tertentu yang besarnya berbeda-beda antara tiap perusahaan. Uang tersebut akan disimpan di sebuah rekening bank atas nama Anda dan kemudian akan digunakan untuk bertransaksi membeli saham. Juga untuk menampung dana jika Anda menjual saham atau menerima dividen. Perusahaan sekuritas juga akan memberikan user ID dan password untuk mengakses web untuk bertransaksi membeli dan menjual saham.
Pertanyaannya, saham apa yang mesti dibeli? Untuk menjawab ini, Anda mesti belajar membaca laporan keuangan perusahaan. semua perusahaan publik laporan keuangan triwulanan dan tahunannya tersedia untuk umum. Belajarnya dapat dilakukan dengan mudah melalui internet. Atau jika merasa tidak cukup dengan internet, Anda bisa mengikuti program-program workshop atau kursus singkat tentang hal ini.

Memiliki saham artinya berkontribusi modal bagi sebuah perusahaan
Apa yang yang diperoleh dengan memiliki saham? Yang pertama adalah hak suara dalam keputusan penting perusahan. Karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan, Anda akan menerima undangan setiap ada rapat umum pemegang saham. Di forum tertinggi perusahaan ini, Anda akan memiliki hak suara sesuai proporsi kepemilikan saham dalam menerima/menolak laporan keuangan, memilih direksi, memilih komisaris, dan penggunaan laba, termasuk dividen yang akan dibagikan.
Yang kedua adalah manfaat finansial. Setiap tahun pemegang saham akan menerima dividen sesuai keputusan RUPS yang ditransfer ke rekening investasi. Bukan hanya itu, jika perusahaan bagus maka harga saham akan meningkat. Jika dijual, akan ada selisih antara harga beli dengan harga jual. Selisih yang biasa disebut sebagai capital gain inilah yang akan dinikmati oleh para investor.
Salah satu alternatif perusahaan yang sahamnya bisa dibeli adalah Garden Palace hotel yang saya ceritakan diatas. Cukup Rp 50 per lembar atau Rp 5000 per lot sebagai satuan terkecil pembelian saham. Karena harga Rp 50 per lembar adalah harga terendah di lantai bursa, perusahaan selalu laba, dan nilai seluruh sahamnya masih jauh dibawah nilai aset bersih, besar kemungkinan kelak harganya akan naik dan Anda bisa menikmati capital gain. Tertarik?
Diskusi lebih lanjut? Gabung Grup Telegram atau Grup WA SNF Consulting
Baca Juga: Halal Haram Saham
Ditulis oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting
Bagaimana caranya mengumpulkan uang yang sedikit-sedikt ya Pak?
maturnuwun
bisa melalui perusahaan sekuritas untuk investasi saham
Ping-balik: Belanja di Warung Tetanga atau Warung Sendiri? | Catatan Iman Supriyono
Ping-balik: Endowment Fund Alumni: Peran Besar | Catatan Iman Supriyono
Ping-balik: Pensiun Dividen Rp 14 Juta Per Bulan | Catatan Iman Supriyono
Ping-balik: Belanja di Warung Tetangga atau Warung Sendiri? – SNF Consulting