Aku Bukan Investor Khilaf


Core of the core investor dunia adalah BlackRock. Pada laporan keuangan tahun 2022 Perusahaan besutan Larry Fink ini mencatat aset kelolaan (aset under managment) USD 8,59 triliun alias IDR 134 ribu triliun. Dari aset tersebut sebesar USD 4,44 triliun alias 52% diinvestasikan dengan skema ekuitas. USD 2,54 triliun alias 30% ditanamkan pada aset berpendapatan tetap (fixed income) yaitu obligasi dan sejenisnya. USD 671 miliar alias 8% dikelola secara manajemen kas. Sisanya yaitu sekitar 10% adalah investasi lain-lain termasuk properti. Sederhananya, rumusnya adalah 50-30-20. Ekuitas 50%, fixed aset 30%, lain-lain 20%.

Nah, fokus terbesar adalah pada investasi ekuitas. Maka , Anda para investor mesti mencontoh BlackRock. Sebagian besar aset investasi dialokasikan melalui skema ekuitas alias menjadi pemegang saham berbagai perusahaan.  Lalu bagaimana memilih investee yang baik untuk skema ini? Berikut ini adalah 7 karakter perusahaan yang baik untuk menjadi investee berdasarkan kesimpulan riset para konsultan SNF Consulting dalam lebih dari 20 tahun terakhir. Ada 7 karakteristik investee berkualitas yaitu:

  1. Perusahaan telah menemukan RPD (revenue and profit driver) sebagai satuan terkecil pertumbuhan aset perusahaan dan pengaman risiko bagi para investor.
  2. Uang dari investor digunakan untuk scale up pada RPD tersebut. Scale up ditandai dengan pertumbuhan aset jauh lebih besar dari pada laba.
  3. Perusahaan memiliki road map dengan pertumbuhan aset, omzet, laba par value, book value, market value, intangible asset, dan ROI pemegang saham secara eksponensial
  4. Terus berproses menjalani tahap demi tahap dari 8 tahap siklus hidup perusahaan (corporate life cycle) untuk menjadi korporasi sejati yang memiliki 3 karakter: hadir di pasar lebih dari 100 negara agar dari satu negara rata-rata berkontribusi tidak lebih dari 1% omzet perusahaan, tidak ada pemegang saham pengendali sehingga bisnis murni berjalan sesuai sistem, dan cost of capital 2-3% (per tahun).
  5. Laporan keuangan teraudit oleh akuntan publik yang dipercaya dan ditunjuk oleh para investor yaitu para pemegang saham melalui RUPS. Dalam laporan keuangan teraudit terdapat peran aktuaris.
  6. Skema investasi adalah ekuitas melalui private placement (sebelum IPO) maupun rights issue (setelah IPO) sampai menjadi korporasi sejati.
  7. Perusahaan memiliki rencana IPO setelah market value lebih dari Rp 10 T agar terhindar dari IPO Trap.

Pahami baik-baik portofolio investasi. Jangan melanggar rumus portofolio 50-30-20. Pahami 7 karakter itu sebelum masuk menjadi investor ekuitas. Jangan sampai menjadi investor khilaf. SNF Consulting menyediakan klub investor ekuitas (EIC, equity investor club) untuk pembelajaran dan berjejaring baik dengan sesama investor maupun para direksi perusahaan yang berkualitas untuk menjadi investee dengan skema private placement. Selamat menjadi investor sejati. Bukan investor khilaf.

Artikel ke-441 karya Iman Supriyono ini ditulis pada tanggal 13 Maret 2024 di SNF House of Management, Surabaya.

Diskusi lebih lanjut? Silakan bergabung Grup Telegram  atau Grup WA KORPORATISASI atau hadiri KELAS KORPORATISASI
Anda memahami korporasi? Klik untuk uji kelayakan Anda sebagai insan korporasi

Tinggalkan komentar