Tes Pemahaman Korporasi


Yang dimaksud insan korporasi adalah para entrepreneur, founder atau pendiri perusahaan, direktur utama atau CEO, direktur, komisaris, pemegang saham, investor, manajer, para pegawai perusahaan yang masih ada peluang untuk peningkatan karier, pengelola dana wakaf korporat (endowment fund), dan pejabat publik yang terkait dengan regulasi perusahaan. Anda insan korporasi? Silakan menguji diri dengan menjawab 10 pertanyaan tes kelayakan berikut ini. Pertanyaan ini sifatnya adalah pengetahuan paling mendasar bagai para insan korporasi.

Sebelum menjawab, perhatikan informasi berikut ini. XYZ adalah perusahaan bergerak di bidang resto berbadan hukum PT yang berdiri pada awal Januari tahun 2010. Saat pendirian pak A dan pak B menyetor modal masing-masing Rp 600 juta dan Rp 400 juta. Disepakati juga pak A menjadi direktur. Karena pak B sudah sangat sibuk dengan profesinya sebagai dokter maka ditunjuk pak C yang merupakan keluarga pak B untuk posisi komisaris. Saat pendirian, di hadapan notaris pak A dan pak B menyatakan bahwa modal dasar XYZ  adalah Rp 2 miliar dengan Rp 1 juta per lembar saham.

Awal januari 2010 XYZ mendirikan sebuah gerai resto pertamanya. Aktivitasnya dimulai dengan menyewa ruko, melakukan renovasi, merekrut pegawai, membeli alat-alat, bahan bahan-bahan dan sebagainya. Resto mulai buka dan melayani pelanggan pada awal Maret 2010.  Persis sebelum buka pada hari pertama, di rekening bank  ABC masih ada kas senilai Rp 300 juta.

Tahun 2010 XYZ menderita kerugian. Setelah tutup buku, laporan akuntansinya menyebut bahwa total pendapatan ABC adalah Rp 2,5 miliar. Total beban adalah Rp 2,8 miliar. Dari total beban tersebut yang berupa beban non cash (berupa depresiasai, amortisasi, sewa, dan sebagainya) adalah Rp 80 juta.

Tahun 2011 sampai tahun 2020 XYX selalu membukukan laba. Akhir tahun 2017 XYZ telah memiliki 5 gerai dan sudah bisa mempertahankan laba rata-rata per gerai sebesar Rp 300 juta. Tahun 2020 XYZ  telah memiliki 10 gerai dengan laba total Rp 3 miliar. Pada akhir tahun 2020 dalam laporan akuntansinya XYZ menyebut adanya utang Rp 3 miliar dengan total aset Rp 10 miliar.

Karena sepanjang sepuluh tahun rata-rata ABC hanya membangun 1 gerai per tahun, maka awal tahun 2021 ABC memutuskan untuk tumbuh lebih baik. Diputuskan untuk menerima tawaran pak D untuk menjadi investor dengan memasukkan dana Rp 5 miliar dan disepakati ada agio saham. Pak D masuk sebagai pemegang saham baru dan namanya dicatatkan di akta perubahan pada sebuah kantor notaris. Disepakati dana tersebut akan digunakan untuk membangun 5 gerai baru sampai akhir tahun 2021.

Untuk pertumbuhan pesat alias scale up sebuah perusahaan, setiap insan korporasi terkait harus memahami konsep dasar dari sebuah korporasi. Bagaimana perusahaan Anda?

Silakan jawab 10 pertanyaan-pertanyaan berikut.

  1. Saat pendirian A memegang 600 lembar saham. Betul atau salah?
  2. Saat pendirian B memegang 1400 lembar saham. Betul atau salah?
  3. Saat akan menyewa ruko awal tahun 2020 senilai Rp 100 juta maka si A wajib minta ijin kepada Si C. Betul atau salah?
  4. Nilai nominal (par value) XYZ saat berdiri adalah Rp 2 miliar. Betul atau salah?
  5. Si D masuk sebagai pemegang saham  XYZ pada tahun 2021 dengan menerima 5 ribu lembar saham. Betul atau salah?
  6. Sepanjang tahun 2018 hingga 2020 XYZ telah melakukan scale up. Betul atau salah?
  7. Pada akhir tahun 2020 secara pribadi pak B memiliki harta senilai Rp 10 miliar. Salah satu hartanya adalah berbentuk saham XYZ. Jika disebut bahwa nilai saham (value, market value) tersebut adalah Rp 400 juta, betul atau salah?
  8. Berapa uang kas XYZ pada akhir tahun 2010?
  9. Berapa ROE (return on equity) XYZ pada tahun 2020?
  10. Berapa ROI (return on investment) bagi B sebagai investor XYZ pada tahun 2020?

Kirimkan  jawaban atas 10 pertanyaan tersebut  ke nomor nomor WA SNF Consulting dengan link berikut ini: www.klikwa.net/snfconsulting. Jawab dengan menyebut nama dan bidang usaha/profesi Anda.  Beri nomor soal untuk setiap jawaban Anda. Beri keterangan “pass” untuk nomor yang Anda tidak bisa menjawabanya. SNF Consulting sebagai pengelola web korporatisasi ini akan memberikan skor kelayakan Anda secara gratis. Selamat mencoba! Semoga Anda lulus uji kelayakan insan korporasi!

97 responses to “Tes Pemahaman Korporasi

  1. Ping-balik: Entrepreneur CEO Komisaris, Amankan Uang Investor! | Korporatisasi

  2. Ping-balik: P: Responsif Dengan Emoticon | Korporatisasi

  3. Ping-balik: Faktor Kali Alias RPD | Korporatisasi

  4. Ping-balik: Arti Uang Dua Triliun | Korporatisasi

  5. Ping-balik: Glorifikasi IPO Kioson: Lunglai Dalam Badai | Korporatisasi

  6. Ping-balik: Investasi ROI 4000 % Lebih | Korporatisasi

  7. Ping-balik: Blok Rokan: Selesaikah Tugas Pertamina? | Korporatisasi

  8. Ping-balik: ARA ARB Bukalapak: Anda Penjudi atau Investor? | Korporatisasi

  9. Ping-balik: Bank Jago Melangit: Karena Kinerja? | Korporatisasi

  10. Ping-balik: Korporatisasi Di Luar Lantai Bursa | Korporatisasi

  11. Ping-balik: Buta Sejarah Korporasi: Bisnis Sekedar Berjualan | Korporatisasi

  12. Ping-balik: Sejarah Korporasi: Ilmu Wajib Para Founder CEO Entrepreneur | Korporatisasi

  13. Ping-balik: Corporate Life Cycle | Korporatisasi

  14. Ping-balik: Pedal Gas: Revenue & Profit Driver | Korporatisasi

  15. Ping-balik: Corong Menuju RPD | Korporatisasi

  16. Ping-balik: Funneling Marketing: Corong RPD | Korporatisasi

  17. Ping-balik: N250 & Kemustahilan Habibie | Korporatisasi

  18. Ping-balik: Rebranding: Ya atau Tidak? | Korporatisasi

  19. Ping-balik: Rebranding Jangan Sembarangan | Korporatisasi

  20. Ping-balik: Bentoel Delisting Saat Marak IPO, Mengapa? | Korporatisasi

  21. Ping-balik: Jenderal: Level Jabatan & Sistem Manajemen | Korporatisasi

  22. Ping-balik: Investment Company: Apa & Bagaimana Memulainya? | Korporatisasi

  23. Ping-balik: Konflik Harta Waris: Investment Company | Korporatisasi

  24. Ping-balik: Pemerintah Yang Menenggelamkan Rumah Rakyatnya | Korporatisasi

  25. Ping-balik: Zakat Bagi Orang Pelit | Korporatisasi

  26. Ping-balik: Aset Emas: Zakat Bagi Orang Pelit | Korporatisasi

  27. Ping-balik: Bisnis PCR Pejabat: Hipokrisi Pengusaha Berpolitik | Korporatisasi

  28. Ping-balik: Spekulan Crypto | Korporatisasi

  29. Ping-balik: Uang Kasur Uang Kasir Pak Sis | Korporatisasi

  30. Ping-balik: Garuda, Evergrande: Beresi Utang Sebelum Terlambat | Korporatisasi

  31. Ping-balik: Kumowani: Blunder Nazir Menjadi Startup | Korporatisasi

  32. Ping-balik: Japfa, Bangun! | Korporatisasi

  33. Ping-balik: Sodexo: Catering Olympiade Bisa! | Korporatisasi

  34. Ping-balik: Menjadi Korporasi Sejati | Korporatisasi

  35. Ping-balik: Kesetiaan Pearson: Penerbit Terbesar Dunia | Korporatisasi

  36. Ping-balik: Ramadhan Eksekusi | Korporatisasi

  37. Ping-balik: Rugi Pertamina – PLN: Rumor atau Fakta? | Korporatisasi

  38. Ping-balik: Starbucks: Kegagalan Yang Baik | Korporatisasi

  39. Ping-balik: Diakuisisi atau Mengakuisisi: Satu Demi Satu Jatuh ke Tangan Asing | Korporatisasi

  40. Ping-balik: Pertamina Versus Petronas 2021: Siapa Pemenangnya? | Korporatisasi

  41. Ping-balik: Investasi Telkom ke Goto: Strategic Fool? | Korporatisasi

  42. Ping-balik: Dekomposisi Manajemen: Belajar Naik Sepeda | Korporatisasi

  43. Ping-balik: Pertaruhan Hidup Mati Goto | Korporatisasi

  44. Ping-balik: Si Tukang Bakso Triliuner | Korporatisasi

  45. Ping-balik: Iklan Holywings: Salah Karyawan atau Direksi? | Korporatisasi

  46. Ping-balik: ACT, Lions Club dan Sejarah Melayani 200 Negara | Korporatisasi

  47. Ping-balik: Isu-isu Stratejik IPO RAFI: Layak Belikah? | Korporatisasi

  48. Ping-balik: Revlon: Sejarah & Kepailitan | Korporatisasi

  49. Ping-balik: Alfamart Vs. Sari Roti: Adu Kuat, Bukan Hulu Hilir | Korporatisasi

  50. Ping-balik: Palugada atau Fokus: Hyundai Vs. Astra | Korporatisasi

  51. Ping-balik: Hayyu x ACR: Perusahaan Dakwah | Korporatisasi

  52. Ping-balik: Bluebird: Terdisrupsi Atau Peluang? | Korporatisasi

  53. Ping-balik: PKPU & Kepailitan: DPUM | Korporatisasi

  54. Ping-balik: Sejarah Yonex: Rudi Hartono dan Ekspor Sepatu | Korporatisasi

  55. Ping-balik: Sejarah Bata: Kalibata Bataville Batanagar | Korporatisasi

  56. Ping-balik: Merger & Akuisisi: Transaksi RPD | Korporatisasi

  57. Ping-balik: Chiquita: Sejarah Korporasi Pisang | Korporatisasi

  58. Ping-balik: Korporasi Sepak Bola: Bali United | Korporatisasi

  59. Ping-balik: Tinggalkan Mentalitas Business Owner | Korporatisasi

  60. Ping-balik: Tinggalkan Mentalitas Business Owner - SMN Digest

  61. Ping-balik: Intangible Asset Persyarikatan | Korporatisasi

  62. Ping-balik: Embraer: “PT DI” Dari Brazil | Korporatisasi

  63. Ping-balik: Mitra Keluarga Menyalip Siloam: Modal Murah 2% Per Tahun | Korporatisasi

  64. Ping-balik: Bom Waktu PDAM Surabaya | Korporatisasi

  65. Ping-balik: Pejuang Dulu Pejuang Kini: Samudera Indonesia | Korporatisasi

  66. Ping-balik: Korporasi Nasionalis Pancasilais | Korporatisasi

  67. Ping-balik: Khao San Road: 7 Pagi 11 Malam | Korporatisasi

  68. Ping-balik: Tidak Macet: Mandat Penuh Pemerintah | Korporatisasi

  69. Ping-balik: Perusahaan Yang Menua | Korporatisasi

  70. Ping-balik: Sepuluh Ribu Jam Terbang | Korporatisasi

  71. Ping-balik: Cessna 208 B: Tanjung Selor-Tarakan | Korporatisasi

  72. Ping-balik: Vico-Badak: Partai Pecel Aja | Korporatisasi

  73. Ping-balik: Sudu: Miri Municipal Council | Korporatisasi

  74. Ping-balik: Royalti Unilever: Gool Balasan | Korporatisasi

  75. Ping-balik: Cokroaminoto – Zara: Jalan Sunyi Para Pebisnis | Korporatisasi

  76. Ping-balik: Manfaat Bagi Sesama: 4 Ukuran Perusahaan | Korporatisasi

  77. Ping-balik: Daun Jati: Puluhan Tahun Kerja Keras | Korporatisasi

  78. Ping-balik: Kebajikan Korporasi Zuckerberg | Korporatisasi

  79. Ping-balik: Jabal Nur: Sampah & Visi Bisnis Kelas Dunia | Korporatisasi

  80. Ping-balik: Perampok Budiman | Korporatisasi

  81. Ping-balik: Tumbuh Eksponensial Ala Hermina | Korporatisasi

  82. Ping-balik: Sekolah Internasional Vs. Bertaraf Internasional | Korporatisasi

  83. Ping-balik: Terancam Saat Ke Masjid: Kewaspadaan Korporat | Korporatisasi

  84. Ping-balik: PHK Goto dan Investasi Telkomsel | Korporatisasi

  85. Ping-balik: Iffah: Pembantu Yang Naik Kelas | Korporatisasi

  86. Ping-balik: Perusahaan Gocap | Korporatisasi

  87. Ping-balik: Roto Rooter: Korporasi Raja Mampet | Korporatisasi

  88. Ping-balik: ThyssenKrupp Cakra Nanggala | Korporatisasi

  89. Ping-balik: Meg-Brian-Satya: Fokus & Bersinergi | Korporatisasi

  90. Ping-balik: Manokwari: Menang Tanpa Bersaing | Korporatisasi

  91. Ping-balik: “Terpaksa” Waralaba | Korporatisasi

  92. Ping-balik: Jamaah Shalahuddin | Korporatisasi

  93. Ping-balik: Jembatan Terpanjang Dunia | Korporatisasi

  94. Ping-balik: Alfamart: Pendiri Untung Investor Gigit Jari? | Korporatisasi

  95. Ping-balik: Raya Caruban Orchard Road | Korporatisasi

  96. Ping-balik: Kesalahan Stratejik: IPO Anak Perusahaan Pertamina | Korporatisasi

  97. Ping-balik: Biaya Belajar atau Biaya Kebodohan: Pilih Mana? | Korporatisasi

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s