The T. & A. Baťa Shoe Company didirikan pada 21 September 1894 di Zlin, Cekoslowakia oleh saudara kandung Tomáš, Anna dan Antonín Baťa. Mereka bertiga adalah generasi kedelapan keluarga Bata yang berprosi sebagai pembuat sepatu. Mereka adalah inovator sejak awal dengan menggantikan bengkel tradisional satu orang menjadi sebuah perusahaan dengaan 10 orang dan tidak lama kemudian menjadi 50 orang.
Tahun 1897 adalah sebuah penanda besar. Bata memulai periode modernisasi dengan pengenalan teknik produksi mekanis, termasuk mesin pembuat sepatu pertama yang digerakkan oleh uap. Modernisasi ini memungkinkan Bata menjadi salah satu produsen sepatu massal pertama di Eropa.
Tahun 1899 gerai Bata pertama kali dibuka di Zlin, Cekoslowakia. Tahun 1905 produksi bata mencapai 2 200 pasang sepatu per hari menjadikannya sebagai produsen sepatu terbesar di Eropa ketika itu. Tahun 1912 Bata mempekerjakan 600 orang pekerja purna waktu.
Tahun 1897 Bata meluncurkan Batovka, model sepatu yang terkenal karena kesederhanaan, gaya, dan bobotnya yang ringan. Kombinasi inovatif antara kulit dan kain pada saat sepatu sepenuhnya kulit menjadi norma memungkinkan Bata untuk menawarkan sepatu berkualitas tinggi dengan harga yang tidak ada duanya. Penjualan pun meroket.

Bata mencetuskan konsep tanggung jawab sosial pada tahun 1930-an. Karena Tomáš Bata percaya bahwa bisnis memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya, perusahaan menyediakan perumahan, sekolah, rumah sakit, perpustakaan, dan fasilitas rekreasi bagi para pekerjanya. Bata membangun kantor pusat di Zlin, Cekoslowakia sebagai gedung tertinggi kedua di Eropa pada saat pembangunannya. Dibangun dari beton, batu bata, logam dan kaca, bangunan ini merupakan landmark arsitektur abad ke-20. Pada gedung ini dibuat kantor lift pertama di dunia, yang memungkinkan pendiri perusahaan untuk berpindah antar lantai tanpa meninggalkan mejanya.
Dalam rangka ekspansi, Bata membangun jalan, kanal, mengoperasikan pesawat terbang perusahaan, kapal dan truk, untuk mengekspor sepatunya ke seluruh dunia. Kota-kota Bata berdasarkan model di Zlín dibangun di seluruh Eropa, Asia dan Amerika. Banyak yang memasukkan nama perusahaan sebagai nama, termasuk Bataville di Prancis, Batanagar di India, Batatuba di Brasil, Cali-Bata di Jawa, dan Batawa di Kanada.
&&&
Kalibata. Sebuah nama yang tidak asing lagi di telinga kita. Ternyata, berdasarkan sumber internal Bata, itu adalah nama kawasan yang didirikan Bata sebagai perwujudan tanggung jawab sosialnya pada tahun 1930-an. Kawasan produksi sepatu yang dilengkapi dengan perumahan, sekolah, tempat rekreasi dan sebagainya. Kalibata adalah hasil copy paste apa yang telah dilakukannya di Zlin, Chekoslovakia. Kini, Kalibata telah berkembang menjadi kawasan yang merupakan bagian dari kota Jakarta.
Nama Kalibata yang sangat dikenal luas masyarakat Indonesia itu bisa jadi menjadi penyebab mengapa banyak orang menganggap sepatu Bata adalah merek asli Indonesia. Padahal Kalibata justru kawasan yang dibuat oleh Sepatu Bata. Sebuah pelajaran menarik. Pelajaran apa saja yang bisa diambil dari sejarah periode awal Bata di atas? Paling tidak ada tiga pelajaran.
Pertama, bahwa tanggung jawab sosial membangun kawasan yang sejatinya adalah fasilitas untuk karyawan bisa sekaligus dimanfaatkan untuk penguatan merek perusahaan. Bataville di Prancis, Batanagar di India, Batatuba di Brasil, dan Batawa di Kanada berfungsi seperti Kalibata di Indonesia.

Kedua, inovasi adalah kunci dari keunggulan dan daya saing. Ide bata membuat sepatu dengan bahan paduan kulit dan kain saat semua sepatu terbuat dari kulit adalah contohnya. Ide itu menjadikan biaya produksi menjadi murah dan Bata bisa dijual dengan harga yang sangat bersaing. Adopsi awal dalam penggunaan alat produksi bertenaga mesin juga contoh dari inovasi itu.
Ketiga, perubahan politik yang drastis tidak berpengaruh signifikan bagi bata. Zlin sebagai kota awal sejarah Bata sepanjang sejarah mengalami perubahan-perubahan poitik yang drastis. Termasuk penguasaan komunis dimana tidak ada kepemilikan swasta. Tapi semua itu tidak membuat Bata jatuh. Mengapa? Karena Zlin hanya salah satu titik dari ribuan titik operasional Bata di seluruh dunia. Kini Bata berkantor pusat di Swiss. Pernah berkantor pusat di Kanada saat awal berkuasanya komunis di Zlin. Dan yang menarik, semua titik itu dibangun Bata tanpa melalui lantai bursa. Korporatisasi dilakukan di luar lantai bursa. Hingga hari ini.
Artikel ke-382 karya Iman Supriyono ini ditulis di bangku kereta api Lodaya dalam perjalanan dari Bandung ke Solo pada tanggal 17 September 2022.
Diskusi lebih lanjut? Silakan bergabung Grup Telegram atau Grup WA KORPORATISASI
Anda memahami korporasi? Klik untuk uji kelayakan Anda sebagai insan korporasi
Baca juga:
Sejarah Raket Yonex
Sejarah Heinekken Hadir di Indonesia
Sejarah Revlon dan Kepailitannya
Sejarah Korporasi
Sejarah Lions Club
Sejarah Hyundai versus Astra
Enam Pilar Kemerdekaan Ekonomi Umat dan Bangsa
Korporatisasi: Asal Muasal
Sejarah Danone Dari Turki Usmani Hadir ke Indonesia
Ping-balik: Chiquita: Sejarah Korporasi Pisang | Korporatisasi
Ping-balik: Kalsiboard : Belgia….. | Korporatisasi
Ping-balik: Embraer: “PT DI” Dari Brazil | Korporatisasi
Ping-balik: Khao San Road: 7 Pagi 11 Malam | Korporatisasi
Ping-balik: Sepuluh Ribu Jam Terbang | Korporatisasi
Ping-balik: Cessna 208 B: Tanjung Selor-Tarakan | Korporatisasi
Ping-balik: Roto Rooter: Korporasi Raja Mampet | Korporatisasi
Ping-balik: ThyssenKrupp Cakra Nanggala | Korporatisasi
Ping-balik: Manokwari: Menang Tanpa Bersaing | Korporatisasi
Ping-balik: Jamaah Shalahuddin | Korporatisasi
Ping-balik: Bankziziska Grameen | Korporatisasi
Ping-balik: Bankziska Grameen | Korporatisasi
Ping-balik: AACo dan Sapi Kurban | Korporatisasi