Isaac Carasso lahir di Salonika 1874. Sudah ratusan tahun nenek moyangnya tinggal di kota yang berada di teluk Thermaic ini setelah terusir dari Spanyol karena masalah politik. Salonika adalah sebuah kota yang berada dalam wilayah Turki Usmani sejak tahun 1430. Perubahan politik telah menjadikan kota yang berdiri tahun 315 SM ini menjadi Wilayah Yunani sejak tahun 1912 dengan nama Thessaloniki.
Tahun 1916 Carasso berhijrah bersama istri dan tiga buah hatinya. Pria berdarah Yahudi ini meninggalkan kota yang kini terbesar kedua di Yunani itu untuk mencari penghidupan baru di Barcelona, Spanyol.
Di Barcelona ia mengamati bahwa banyak anak-anak mengalami masalah infeksi usus. Terinspirasi oleh pemenang hadiah Nobel dan direktur PasteurInstitute Ilya Mechnkov, ia memerkenalkan yogurt untuk mengatasi masalah tersebut. Yogurt sudah terkenal bermanfaat bagi kesehatan di semenanjung Balkan, tanah kelahirannya. Hanya 3 tahun dari kedatangannya di Barcelona, tahun 1919 Isaac meluncurkan yogurt berkemasan keramik dengan merek Danone. Danone diambil dari nama anaknya, Daniel Carasso, yang sehari-hari dipanggil Danon.
Sepuluh tahun kemudian, Isaac mulai mengepakkan sayap ke Perancis. Tahun 1929 ia mendirikan Societe Parisienne du Yoghourt Danone dan membuka gerai ritel pertamanya di Paris. Gerai berlokasi di rue Andre Masseger itu mengusung slogan lezat dan sehat. Danone diposisikan sebagai makanan penutup yang tepat untuk pencernaan yang sehat dan menyenangkan. Warga Paris menyerbu makanan yang sebelumnya telah dijajakan di apotek itu.
Daniel Carasso hijarah ke Amerika Serikat tahun 1941, dua tahun setelah Isaac Carsso, sang ayah, meninggal. Pria kelahiran 1905 di Salonika berhijrah karena Paris diinvasi oleh Nazi. Hijrah yang dilakukan karena paksaan kondisi politik ini justru menjadi berkah. Daniel mengembangkan bisnisnya di negeri Paman Sam. Diawali dengan mengakuisisi sebuah toko yogurt di New York, Daniel menambahkan cita rasa lokal berupa lapisan selai buah. Produk itupun diterima luas di pasar. Danone di USA telah berkembang pesat ketika Daniel kembali ke Perancis tahun 1951.
Tahun 1970 BSN adalah perusahaan makanan dan minuman bayi terbesar di Eropa setelah mengakusisi Evian. Tahun 1972 BSN merger dengan Danone. Merger ini menjadi mungkin karena kedekatan Daniel Carasso dengan Antoine Riboud, pendiri BSN, setelah bertemu di REDEP. REDEP adalah pusat pengembangan profesional yang telah membantu kedua perusahaan sejak beberapa tahun sebelumnya. Daniel Carasso ingin lebih mengembangakan Danone secara internasioanl dan memandang Riboud sebagai orang yang tepat untuk melakukannya. Merger diumumkan pada bulan Desember tahun 1972.

Sejak tahun 1978, BSN-Gervais Danone, nama resminya ketika itu, telah mengakuisisi berbagai perusahaan termasuk Amora, Maille, Vandamme, Leibig, dan Volvic. Dalam kurun waktu kurang dari 2 dasarwarsa telah berkembang menjadi perusahaan makanan terbesar ketiga di Eropa. Menguasai pasar di Perancis, Luxemburg, Italia, Jerman, Spanyol, Belgia dan Portugis.
Setelah sukses di Eropa Timur, selanjutnya Danone mengincar pasa Amerika Latin dan Asia. Di Asia Danone mengawali langkahnya tahun 1991 dengan mengakusisi Amoy, produsen saus kedelai dan makanan beku dari Hongkong.
Tahun 1994 BSN-Gervais Danone melakukan corporate rebranding. Nama yang terlalau panjang dipangkas dan disingkat menjadi satu kata saja yaitu Danone. Logonya pun diubah menjadi siluet seorang anak yang menatap bintang dengan warna dasar biru. Rebranding tersebut dilakukan saat Danone sudah menguasai pasar di 46 Negara.
Tahun 2007 Danone mengakusisi Royal Numico. Ketika itu Numico adalah perusahaa nutrisi bayi dan makanan medis terbesar di dunia. Akusisi inilah yang menjadikan Danone hadir di bisnis susu bayi negeri merah putih melalui SGM melengkapi kehadirannya melalui Aqua yang juga diperoleh melalui akusisi pada tahun 1998. SGM diakusisi oleh Royal Numico pada tahun 1998 melalui Nutricia.
&&&
Pembaca yang Baik, sejarah Danone memberi pelajaran kepada kita tentang sebuah korporasi yang awalnya didirikan sebagai sebuah kebutuhan dasar yang sederhana. Kebutuhan nafkah dalam suasana keterpaksaan politik. Danone yang kini menguasai pasar dunia, termasuk pasar tanah air, adalah hasil dari sebuah proses yang panjang. Proses tranformasi dari perusahaan keluarga sederhana menjadi sebuah korporasi besar yang mengusai pasar berbagai bangsa tanpa pemegang saham pengendali. Proses korporatitasi. Dari Turki Usmani hadir di berbagai penjuru dunia. Dari Turki Usmani hadir di Indonesia.
Diskusi lebih lanjut? Gabung Grup Telegram atau Grup WA SNF Consulting
Baca juga:
Corporate Life Cycle
Korporatisasi Langkah Demi Langkah
Korporatisasi: Asal Muasal
*)Artikel ke-310 karya Iman Supriyono ini ditulis untuk dan telah dimuat di majalah Matan, terbit di Surabaya, edisi Pebruari 2021.
Ping-balik: Kisah Korporatisasi: dari Turki Usmani Hadir di Indonesia – Wakafpreneur Institute
Ping-balik: Dari Turki Usmani Hadir di Indonesia – SuaraKupang.com
Ping-balik: Sejarah Yonex: Rudi Hartono dan Ekspor Sepatu | Korporatisasi
Ping-balik: Sejarah Bata: Kalibata Bataville Batanagar | Korporatisasi
Ping-balik: Merger & Akuisisi: Transaksi RPD | Korporatisasi
Ping-balik: Chiquita: Sejarah Korporasi Pisang | Korporatisasi
Ping-balik: Korporasi Sepak Bola: Bali United | Korporatisasi
Ping-balik: Kalsiboard : Belgia….. | Korporatisasi
Ping-balik: Embraer: “PT DI” Dari Brazil | Korporatisasi
Ping-balik: Mitra Keluarga Menyalip Siloam: Modal Murah 2% Per Tahun | Korporatisasi
Ping-balik: Pejuang Dulu Pejuang Kini: Samudera Indonesia | Korporatisasi
Ping-balik: Korporasi Nasionalis Pancasilais | Korporatisasi
Ping-balik: Khao San Road: 7 Pagi 11 Malam | Korporatisasi
Ping-balik: Perusahaan Yang Menua | Korporatisasi
Ping-balik: Cessna 208 B: Tanjung Selor-Tarakan | Korporatisasi
Ping-balik: Royalti Unilever: Gool Balasan | Korporatisasi
Ping-balik: Sejarah Korporasi: Ilmu Wajib Para Founder CEO Entrepreneur | Korporatisasi
Ping-balik: Manfaat Bagi Sesama: 4 Ukuran Perusahaan | Korporatisasi
Ping-balik: Roto Rooter: Korporasi Raja Mampet | Korporatisasi
Ping-balik: ThyssenKrupp Cakra Nanggala | Korporatisasi
Ping-balik: Manokwari: Menang Tanpa Bersaing | Korporatisasi
Ping-balik: Jamaah Shalahuddin | Korporatisasi
Ping-balik: Bankziziska Grameen | Korporatisasi
Ping-balik: Bankziska Grameen | Korporatisasi
Ping-balik: AACo dan Sapi Kurban | Korporatisasi