Ini adalah sejarah tentang pisang. Bukan sembarang pisang. Tetapi pisang yang menjelma menjadi sebuah korporasi global. Chiquita namanya. Sejarahnya berawal dari tahun 1870 saat pengiriman pisang segar pertama melalui kapal laut. Tantangannya adalah mengatasi masalah pematangan yang berlanjut pada pembusukan sepanjang menempuh perjalanan. Agar pisang sampai di tempat tujuan dalam kondisi segar.
Hampir dua dasawarsa berlalu setelah pengiriman pertama, tepatnya tahun 1899, United Fruit Company didirikan. Perusahaan ini adalah hasil penggabungan antara Boston Fruit Company besutan Captain Baker dengan Andrew Preston dengan perusahaan kereta api Minor C Keith yang telah menanam pisang sepanjang jalur rel kereta api miliknya.
Tahun 1944 maskot Miss Chiquita diluncurkan. Maskot animasi ini menjadi terkenal pada tahun-tahun berikutnya. Miss Chiquita adalah hasil karya kartunis dan ilustrator Hagar the Horrible dan Hi and Lois Comics. Miss Chiquita memberikan kesan bersahabat dan hubungan personal bagi para pelanggan. Tahun yang sama juga jingle Chquita diluncurkan ke pasar. Makin memperkuat Chiquita sebagai merek pisang. Sepanjang sejarah periklanan, Chiquita adalah adalah salah satu merek terkenal di dunia karena keberhasilan iklan-iklannya.

Tahun 1990 nama perusahaan berubah menjadi Chiquita Brand Internasional Inc. Tujuannya adalah untuk mendapatkan manfaat dari merek Chiquita yang telah terkenal secara internasional.
Tahun 2000 Chiguita mengadopsi seperangkat nilai Inti dan memperbarui kode etiknya untuk mengikuti Social Accountability Internatioanal’s SA8000 Labor Standard. Chiquita juga menerima sertifikat dari Rainforest Alliance untuk semua kebun pisangnya di Amerika Latin.
Pada tahun 2015 Chiquita meluncurkan kampanye iklan “Just Smile”. Secara kreatif, Chiquita menampilkan pisang warna kuning segar dalam posisi horizontal menyerupai bibir yang sedang tersenyum. Di atas bibir dipasang dua logo Chiquita warna biru yang berposisi seperti dua mata. Iklan ini menuai kesuksesan besar.
Tahun 2017 Chiquita meluncurkan tag line “we are bananas” secara internasional. Dimulai dari Amerika dan dilanjutkan ke Eropa pada tahun 2018.
Hingga kini, pisang adalah makanan terpenting keempat di dunia tanaman setelah padi, gandum dan jagung. Lebih dari 10 miliar buah pisang Chiquita dimakan masyarakat setiap tahun. Chiquita mempekerjakan lebih dari 18 ribu orang di 25 negara untuk melayani pasar di hampir 70 negara.
&&&
Pada setiap kebutuhan barang atau jasa, dibutuhkan satu, dua atau tiga korporasi yang menonjol untuk melayaninya. Lihatlah di kebutuhan akan toko kelontong misalnya. Dulu toko kelontong hadir melalui toko-toko kecil di berbagai sudut perumahan. Tiga puluh tahun terakhir muncul Indomaret dan kemudian Alfamart sebagai sebuah korporasi besar toko kelontong. Masyarakat lebih suka berbelanja pada keduanya karena standard yang dijaga pada belasan ribu gerai dalam naungan merek yang kuat. Masyarakat sudah hafal lokasi barang yang mereka cari di rak-rak toko tersebut. Hafal karena standar yang dijaga pada belasan ribu toko. Itulah fenomena crowding effect.
Dulu apotek hadir dengan macam-macam merek di berbagai sudut kota. Sekitar sepuluh tahun terakhir ini ada K-24 yang hadir sebagai korporasi. Masyarakat pun lebih suka membeli obat-obatan di apotek ini karena standard yang dijaga. Meninggalkan apotek berbagai merek yang semula melayani mereka.

Pisang adalah salah satu kebutuhan umat manusia berbagai bangsa. Chiquita hadir sebagai korporasi pisang dunia. Melayani kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi pisang yang standar dalam naungan merek yang kuat. Dari kantor pusatnya di North Carolina, USA, Chiquita melayani pasar hampir 70 negara. Dengan volume penjualan 10 miliar buah, jika satu buah harganya Rp 2 ribu saja omzet Chiquita adalah Rp 20 triliun. Besar sekali untuk ukuran bisnis pisang. Masih ada peluang untuk hadirnya satu atau dua lagi korporasi pisang yang melayani pasar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Masih ada peluang hadirnya satu atau dua lagi merek kuat pisang mendampingi Chiquita. Korporatisasi adalah jalannya. Melalui 8 langkah corporate life cycle sampai menjadi korporasi sejati. Siapa mau menangkap lebih dahulu? Siapa cepat, dia yang dapat.
Artikel ke-384 karya Iman Supriyono ini ditulis untuk dan diterbitkan oleh Majalah Matan, terbit di Surabaya, edisi Oktober 2022
Diskusi lebih lanjut? Silakan bergabung Grup Telegram atau Grup WA KORPORATISASI atau hadiri KELAS KORPORATISASI
Anda memahami korporasi? Klik untuk uji kelayakan Anda sebagai insan korporasi
Baca juga:
Sejarah Bata dan Kalibata Batavile Batanagar
Sejarah Raket Yonex
Sejarah Heinekken Hadir di Indonesia
Sejarah Revlon dan Kepailitannya
Sejarah Korporasi
Sejarah Lions Club
Sejarah Hyundai versus Astra
Enam Pilar Kemerdekaan Ekonomi Umat dan Bangsa
Korporatisasi: Asal Muasal
Sejarah Danone Dari Turki Usmani Hadir ke Indonesia
Sejarah Kalsiboard dan Etex Group
Sejarah Embraer si “PTDI” Brazil
Selamat siang PT SNF. Saya Putri Aulia Handayani, sekretaris Direktur PT Duta Indah Abadi (importir mesin laundry) bermaksud mengundang PT SNF untuk keperluan Konsultan studi kelayakan “Akusisi Jasa Laundry terintegrasi”. Namun, kami hubungi ke nomor 031-5348951 tanggal 25, 26, dan 27 Okt 2022 tidak ada jawaban (tidak yang mengangkat telepon). Mohon info apakah nomornya sudah berubah ? Terima kasih.
Ping-balik: Hilangnya Swasembada Ayam: si Blirik Klawu dan Bendan | Korporatisasi
Ping-balik: Khao San Road: 7 Pagi 11 Malam | Korporatisasi
Ping-balik: ThyssenKrupp Cakra Nanggala | Korporatisasi
Ping-balik: Manokwari: Menang Tanpa Bersaing | Korporatisasi
Ping-balik: Jamaah Shalahuddin | Korporatisasi