Suatu saat plafon rumah saya jebol. Pak tukang pun dipanggil untuk memperbaikinya. Tentu dibutuhkan material untuk menggantinya. Saat itu lah pak tukang bertanya tentang papan apa yang akan dibeli untuk menggantikan nya. Karena awam di bidang material bangunan saya justru balik bertanya. Papan apa yang disarankan untuk keperluan ini. Dan… pak tukang pun menyebut sebuah nama: Kalsiboard.
Dijelaskan bahwa Kalsiboard berfungsi persis seperti tripleks. Sebuah papan datar setebal berapa milimeter. Pak tukang menyatakan kalsiboard dan bukan tripleks adalah karena alasan spesifikasinya. Disamping tahan air, kalsiboard juga lebih cepat pengerjaannya karena permukaannya yang lebih halus dari pada tripleks. Pori-porinya juga lebih kecil dari pada tripleks. Spesifikasi ini memudahkan proses pengecatan maupun pelapisannya dengan plamir sebelum dicat.

papan pengganti tripleks kian dibutuhkan seiring dengan makin habisnya pohon yang bisa ditebang untuk bahan baku tripleks
Sebagai orang awam tentang material bangunan, saya pun menurut saran pak tukang. Pekerjaan pun dimulai. Mudah sekali. Kalsiboard dapat dibeli di toko bangunan yang terjangkau jalan kaki dari rumah. Barangnya pun bisa dikirim sampai rumah. Urusan plafon jebol pun keluar dengan cepat. Pak tukang pun sigap mengerjakannya dengan cepat.
$$$
Pembaca yang baik, papan untuk material bangunan adalah salah satu kebutuhan pokok. Dulu hampir semua kebutuhan papan dipenuhi dengan bahan baku kayu. Dan tentu saja akhirnya hutan yang menjadi sasaran. Sampai saat dimana persediaan kayu di hutan menipis dan akhirnya habis. Dalam kondisi ini akhirnya mau tidak mau manusia harus mencari bahan baku lain.
Papan seperti kalsiboard adalah salah satu bentuk solusinya. Maka jika Anda datang ke toko-toko bangunan baik yang tradisional maupun yang modern, papan seperti kalsiboard akan menjadi salah satu dagangan utama. Papan berbahan baku utama semen ini bahkan menjadi penyumbang omset terbesar ketiga bagi toko-toko bangunan setelah produk semen dan besi baja. Jadi papan seperti kalsiboard bisa disebut sebagai tulang punggung omset pada umumnya toko bangunan. Tentu ini ada putaran uang besar disana.
Pertanyaannya: siapa pemain utamanya? Setelah saya telusuri di berbagai sumber, Kalsiboard adalah salah satu pemain utama itu. Bahkan di beberapa tempat merek ini sudah menjadi nama generik seperti Aqua untuk air minum dalam kemasan. Disamping produknya berkualitas dan dijual dengan harga premium, Kalsiboard yang diproduksi oleh PT Eternit Gresik ini nampaknya juga pemegang pangsa pasar besar untuk kategori produk ini.

Semua rumah butuh plafon
Saya pun tertarik untuk menelusuri lebih lanjut. Di Samping karena ingin tahu, kebetulan SNF Consulting, kantor tempat saya berkarya, juga sedang ada klien pabrikan papan sejenis Kalsiboard ini. Ternyata, PT Eternit Gresik adalah bagian dari Etex Group.
Saya Pun lebih lanjut menelusuri tentang Etex Group. Dari web perusahaan yang beromset (tahunan) lebih dari Rp 45 Triliun ini, PT Eternit Gresik memang disebut sebagai salah satu anak perusahaannya. Hingga kini, perusahaan yang beroperasi hampir di seluruh negara di dunia ini tetap berfokus pada bisnis material bangunan. Fokus sejak didirikan sebagai pabrik board pada tahun 1905 oleh Alphonse Emsens di Belgia.
Tentu kita bisa mengambil pelajaran luar biasa dari informasi ini. Betapa untuk produk yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat ini ternyata pemain utamanya adalah perusahaan Belgia. Tentu akan bagus sekali jika kita juga bisa berperan di sektor ini. Menjadi pemain di negeri sendiri.
Jika tidak, setiap ada Kalsiboard terpasang seperti yang saya alami dalam deskripsi awal tulisan ini, akan ada sekian rupiah yang harus kita kirim ke Belgia baik melalui royalti merek maupun dividen atas laba yang diperolehnya. Ini “melengkapi” nyaris semua produk yang selama ini negeri kita sangat tergantung kepada asing: beras, ketan, kacang, gula, pesawat, komputer, sabun dan masih panjang lagi daftarnya.
Bagaimana berperan? Ya tentu saja harus membangun tiga hal: pabrik yang mampu menghasilkan produk standar, jaringan distribusi dengan jaringan luas…..dan tentu merek yang kuat dan dipercaya masyarakat. Dan itu semua tidak mungkin dilakukan tanpa proses korporatisasi. Seperti kalsiboard. Monggo…..
Diskusi lebih lanjut? Gabung Grup Telegram atau Grup WA SNF Consulting atau melalui KELAS KORPORATISASI
Baca juga:
Sejarah Bata dan Kalibata Batavile Batanagar
Sejarah Raket Yonex
Sejarah Heinekken Hadir di Indonesia
Sejarah Revlon dan Kepailitannya
Sejarah Korporasi
Sejarah Lions Club
Sejarah Hyundai versus Astra
Enam Pilar Kemerdekaan Ekonomi Umat dan Bangsa
Korporatisasi: Asal Muasal
Sejarah Danone Dari Turki Usmani Hadir ke Indonesia
Tulisan ini pernah dimuat di majalah Matan, terbit di Surabaya
Ping-balik: Chiquita: Sejarah Korporasi Pisang | Korporatisasi
Ping-balik: Embraer: “PT DI” Dari Brazil | Korporatisasi
Ping-balik: Khao San Road: 7 Pagi 11 Malam | Korporatisasi
Ping-balik: Sepuluh Ribu Jam Terbang | Korporatisasi
Ping-balik: Cessna 208 B: Tanjung Selor-Tarakan | Korporatisasi
Ping-balik: Royalti Unilever: Gool Balasan | Korporatisasi
Ping-balik: Roto Rooter: Korporasi Raja Mampet | Korporatisasi
Ping-balik: ThyssenKrupp Cakra Nanggala | Korporatisasi
Ping-balik: Manokwari: Menang Tanpa Bersaing | Korporatisasi
Ping-balik: Jamaah Shalahuddin | Korporatisasi
Ping-balik: Bankziziska Grameen | Korporatisasi
Ping-balik: Bankziska Grameen | Korporatisasi
Ping-balik: AACo dan Sapi Kurban | Korporatisasi