Mematematikakan Untuk Memudahkan: Obituari Pak Towik


SMPN 1 Caruban suatu pagi tahun 1984. Hari itu mestinya sekolah libur. Tetapi kami sekelas datang ke sekolah. Keperluannya adalah untuk mengerjakan proyek kelas pelajaran Matematika. Dipimpin dan dibimbing langsung oleh Pak Partiwikanto, guru mata pelajaran Matematika ketika itu.

Proyeknya adalah mengukur tinggi pohon yang ada di sekolah. Dibagi dalam beberapa kelompok, saya kelompok yang mengukur tinggi sebuah pohon cemara. Lokasinya di halaman timur sekolah. Dekat lokasi dimana saya dan kawan-kawan biasa memarkir sepeda.

Ini adalah proyek kecil mempraktekkan konsep mematematikakan untuk mempermudah. Tepatnya bab tentang segitiga sebangun yang telah diajarkan di kelas sebelumnya. Pak Towik, demikian beliau biasa dipanggil, mengambil waktu sekitar jam 9. Jam dimana antara tapak pohon di tanah, puncak pohon dan titik bayangan puncak pohon di tanah membentuk sebuah segitiga siku-siku. Kami pun menggambar skema segitiga ini dan memberi ukuran untuk panjang bayangan pohon.

Selanjutnya dalah membuat segitiga pembanding. Kami pun menggunakan obyek lain berupa penggaris. Penggaris dipegang dalam posisi tegak di bawah sinar matahari. Lalu diukur panjang bayangan yang terbentuk. Kami pun menggambarkan skemanya dalam selembar kertas. Ujung bawah penggaris yang menyentuh tanah, ujung atas penggaris dan bayangan ujung atas penggaris di tanah membentuk segitiga siku-siku.

Segitiga bayangan penggaris ini adalah sebangun dengan segitiga bayangan pohon cemara. Dengan rumus yang telah diajarkan di kelas sebelumnya, kami pun dengan mudah bisa menghitung tinggi pohon cemara yang menjulang itu. Mengetahui tinggi pohon cukup dengan persamaan alias model matematika.  Tanpa harus memanjatnya ataupun menebangnya.  Mematematikakan untuk memudahkan.

&&&

Selepas SMA saya melanjutkan studi di ITS. Di kampus teknologi tersebut saya mengambil jurusan teknik mesin. Setelah mengikuti proses pendidikan hingga lulus, saya menyimpulkan satu hal penting. Bahwa apa yang saya pelajari bertahun-tahun di kampus yang berlokasi di surabaya itu intinya adalah mematikakan fenomena mekanik. Tujuannya adalah agar kita bisa merencanakan hal-hal yang bersifat mekanik dengan cara yang mudah.

Tugas akhir alias skripsi saya adalah merancang sayap pesawat terbang. Sulitkah? Biasa saja. Skripsi ini pada dasarnya adalah mematematikakan fenomena mekanik pada sebuah sayap pesawat. Hasilnya adalah sebuah model matematika. Sebuah persamaan matematika. Model matematika inilah yang kemudian menjadi alat untuk menghitung besaran-besaran penting pada sayap pesawat terbang. Mematematikakan fenomena mekanik terkait sayap untuk memudahkan perancangan.

Begitu lulus pendidikan insinyur mesin, saya melanjutkan belajar di Unair. Pilihan saya adalah ilmu manajemen. Apa yang saya pelajari? Salah satu poin pentingnya adalah mematematikakan fenomena manajerial. Angka-angka finansial sebuah perusahaan pada dasarnya adalah variabel matematika. Variabel ini menjadi obyek yang menarik untuk dipelajari.  Bukan hanya sebagai angka. Tetapi apa yang ada di balik angka. Di sana ada fenomena strategi dan manajemen perusahaan.

Berpadu dengan metode studi kasus dan etnografi, variabel-variabel itu menghasilkan kesimpulan berupa konsep-konsep manajemen yang menarik. Korporatisasi, gergaji korporatisasi, scale up, revenue and profit driver, wakaf korporat, adalah beberapa diantaranya. Konsep-konsep itulah yang digunakan oleh kantor konsultan manejemen tempat saya berkarya, SNF Consulting, sebagai sarana untuk memudahkan klien dalam pengelolaan bisnis.

&&&

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Pukul 09.21 hari Kamis tanggal 15 Juli 2021 saya mendapatkan kiriman teks WA. Isinya berupa kabar berpulangnya pak Towik. Allahummaghfirlahu warhamhu waafiihi wafuanhu. Segeralah pikiran saya menerawang pada suasana di pengukuran tinggi pohon cemara tahun 1984 itu. Suasana pembelajaran tentang mematematikakan sesuatu untuk memudahkan.

Apa yang diajarkan Pak Towik kemudian diperdalam di jurusan teknik mesin ITS. Mematematikakan fenomena mekanik untuk memudahkan perancangan sayap pesawat. Masih kemudian dilanjutkan dengan di program Magister Manajemen. Mematematikakan fenomena finansial untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Bahkan terus berlanjut sampai pekerjaan yang saya tekuni sebagai konsultan manajemen. Itulah pelajaran penting dari Pak Towik sebagai guru matematika.

Di luar matematika, saya masih mendapatkan sentuhan Pak Towik saat kelas 3 SMA. Interaksi dengan beliau menjadi intens karena saya membantu beliau dalam pendidikan pramuka untuk adik-adik siswa SMP 1 Caruban. Melalui interaksi itu pak Towik mengajarkan bagaimana menjadi pendidik sejati. Mendidik yang bukan hanya terikat pada kurikulum formal. Tetapi mendidik melalui interaksi dalam sebuah aktivitas. Setelah belajar lebih lanjut, saya mengenalnya sebagai proses pendidikan melalui hidden curricullum.

Selamat jalan Pak Towik. Ilmu bermanfaatmu menjadi pahala yang terus mengalir. Aamin yaa Rabb.

Aktivitasnya memang bari berbaris, upacara, memasang tenda, kerja bakti, bersepeda dan sejenisnya khas Pramuka. Tetapi melalui aktivitas itu terjadi interaksi. Interaksi itulah yang menjadi sarana menularkan nilai-nilai. Ini yang sangat berguna bagi saya dalam mendidik anak-anak di rumah, para yunior di dunia kerja, ataupun yunior di aktivitas sosial.

Tidak berhenti sampai di situ. Bahkan belakangan ini pun interaksi dengan pak Towik masih terus berlangsung. Terakhir adalah melalui aktivitas saya di Muhammadiyah saat beliau menjadi kepala sekolah SMP Muhammadiyah di Caruban.

Maka, ketika ada acara penganugerahan beasiswa ACR kepada di almamater tercinta bulan lalu, saya mengirim WA undangan kepada beliau. Beliau hanya menjawab salam tanpa merespons undangan dari organisasi dana abadi beasiswa untuk anak-anak Caruban yang beralamat web http://www.acrku.org itu. Tidak menyangka ternyata ketika itu beliau sudah dalam kondisi sakit akibat pandemi. Saya baru tahu hal itu setelah beliau meninggal. Selamat jalan Pak Towik. Allahummarhamhu. Didikanmu selalu dihatiku. Amal jariahmu abadi. Pahala untukmu terus mengalir. Aamin.

Bacaan-bacaan pemicu amal jariyah Anda
Wakaf Korporat
Peredam Risiko Investasi Wakaf
Wakaf Modern Untuk Keabadian Amal & Kemerdekaan Ekonomi
Konversi Kotak Infaq ke Kotak Wakaf
Kesalahan Wakaf Saham Dan Perbaikannya
Wakaf Untuk Beasiswa: Fulbright Dari Timur
Wakaf Moncer dengan Puasa Infaq
Wakaf Para Alumni untuk Adik Kelasnya
Wakaf Agar Rp 10 Triliun Tidak Melayang Tiap Tahun
Wakaf Uang
Enam Pilar Kemerdekaan Ekonomi Umat dan Bangsa
Korporatisasi: Asal Muasal

Artikel ke-342 karya Iman Supriyono ini ditulis saat WFH di Surabaya pada tanggal 21 Juli 2021 dengan niat untuk memperpanjang amal jariyah berupa ilmu yang bermanfaat dari almarhum Pak Partiwikanto alias Pak ‘Towik, guru Matematika penulis saat di SMPN 1 Caruban

Klik untuk bergabung Grup Telegram  atau Grup WA KORPORATISASI

4 responses to “Mematematikakan Untuk Memudahkan: Obituari Pak Towik

  1. Subhanalloh memang sastrawan handal di caruban, kangen B Handa….

  2. Menarik ceritanya Bang…
    Pak Towik merupakan pribadi yang kabapakan dan tegas dalam bersikap….
    InsyaAlloh beliau husnul khotimah
    Salam sehat selalu ya Bang…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s