Wakaf ACR: Fulbright Dari Timur


Ashraf Ghani, presiden  Afghanistan sejak 2014 sampai saat ini. Giuliano Amato, perdana menteri Italia 1992-1993 dan 2000-2001. Lamberto Dini, perdana meteri Italia 1995-1996. Abdul Ghani Abdul Aziz, perdana menteri Yaman 1994-1997. Moeenuddin Ahmad Qureshi, perdana menteri Pakistan 1993. Hyun Seung-Jong, perdana menteri  Republik Korea 1992-1993. Wallace E. Rowling, perdana menteri New Zealand 1974-1975. Itulah beberapa dari 39 kepala negara berbagai belahan dunia yang merupakan alumni penerima beasiswa Fulbright.

Muhammad Yunus, Bangladesh, penerima hadiah nobel perdamaian 2006. Osamu Shimomura, Jepang, penerima hadiah Nobel bidang kimia tahun 2008. Aaron Ciechanover, warga negara Israel, penerima hadiah Nobel bidang kimia, 2004. Joseph Stiglitz, warag USA, pemenang hadiah nobel Ekonomi 2001. Itulah sebagian kecil dari 60 orang alumni Fulbright yang pernah menerima hadiah nobel. Hadiah paling bergengsi hingga saat ini.

Greg Grandin, professor and penulis, penerima hadiah  Pulitzer Prize untuk  kategori nonfiksi umum tahun 2020. David Hackett Fischer, sejarawan, penerima  hadiah Pulitzer pada bidang sejarah tahun 2005. Daniel Grech,  jurnalis, penerima  hadiah Pulitzer Prize bidang jurnalisme untuk Breaking News Reporting tahun 2001. Charles Wright, penyair, penerima  hadiah Pulitzer di bidang puisi tahun 1988. Itulah beberapa dari 94 alumni Fulbright yang telah menerima hadiah bergengsi tersebut.

Anies Baswedan, salah satu tokoh alumni penerima beasiswa Fulbright

Tiga paragraf diatas menggambarkan betapa powerfulnya beasiswa Fulbright. Mencetak para pemimpin dunia. Mencetak para ilmuwan dunia. Mecetak para penulis dunia. Siapa yang tidak tahu tiga penghargaan dunia di atas. Itulah impact dari progam beasiswa  yang diberikan kepada para mahasiswa  berbagai bangsa untuk menempuh pendidikan di berbagai pergruuan tinggi terbaik berbagai bangsa itu.

Adalah J William Fulbright. Tahun 1945 senator USA itu mengajukan rancangan undang undang untuk menggunakan dana hasil penjualan surplus properti perang milik pemerintah negerinya untuk mendanai pertukaran pelajar internasional. Tanggal 1 Agustus 1946 presiden Harry S Truman menandatanganinya menjadi Undang Undang. Sebuah peristiwa yang menghasilkan sebuah program pertukaran pelajar terbesar di dunia. Program beasiswa terbesar di dunia.

Perkembangan dana abadi ACR yang menggembirakan

Tanggal 7 Pebruari 1977, para alumni beasiswa Fulbright asal USA membentuk sebuah organisasi non pemerintah. Namanya Fulbright association. Kini ada sekitar 140 ribu alumini Fulbright asal USA. Ada 16 orang diantara mereka yang telah menerima presidential medal of freedom dari kepala negara USA. Sebuah penghargaan bergengsi di USA. Masih ada alumni dari 164 negara lain yang catatan prestasinya adalah seperti yang tertulis di atas.

&&&

Adalah Perkumpulan Alkhirrijunn Caruban Raya. Organisasi yang secara singkat disebut sebagai ACR ini adalah sebuah badan hukum formal beasiswa. Demikianlah sebagaimana telah dituangkan dalam anggaran dasar oleh para pendirinya. ACR didirikan dengan maksud tunggal untuk memberi beasiswa pada para pelajar yang membutuhkannya. Menjadi seperti Fulbright.

Organisasinya masih seumur jagung. Akta pendiriannya ditandatangani di Bogor pada tanggal 9 Oktober 2020. Pendirinya adalah beberapa orang alumni sekolah-sekolah di Caruban, sebuah kota kecil yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Rekeningnya baru aktif setelah seluruh urusan legalitas selesai yaitu pada tanggal 12 januari tahun berikutnya.

Tidak sampai sebulan setelah aktif, kini pengurus sedang proses seleksi penerima beasiswa. Uang untuk beasiswa diperoleh dari investasi dana abadi yang dikumpulkan oleh para pendiri dan anggota. Semua dana dari para donatur dimasukkan pada rekening dana abadi. Rekening yang kalkulatornya hanya mengenal tombol tambah dan kali. Tidak mengenal tombol kurang dan bagi. Beasiswa murni dari hasil investasi yang kedepan sebagian besar melalui skema ekuitas. Melalui kepemilikan saham berbagai perusahaan. Jadi pemberian beasiswa murni dari dividen. Sama sekali tidak mengurangi nilai uang donasi.

Kalkulator ACR tidak mengenal tombol minus. Tidak mengenal tombol bagi. Hanya ada tambah dan kali

Fulbright dari timur. Itulah cita cita besar ACR. Caruban hanyalah titik awal bagi organisasi yang berlaman web www.acrku.org itu. Tahun 1946 Fulbrihgt berdiri dan kini, 75 tahun kemudian, mewarnai dunia dengan para alumninya. Tahun 2020 ACR berdiri. Harapannya, kelak, 75 tahun yang akan datang, ACR juga akan mewarnai dunia dengan kontribusi para alumninya. Itulah cita-cita besar ACR. Bedanya, Fulbright didanai oleh anggaran negara, ACR tidak. ACR memberi beasiswa dari investasi dana abadi alias dana wakaf yang disumbangkan oleh para anggotanya. Dana amal jariyah yang pahalanya terus mengalir karena manfaatnya juga terus mengalir. Dana wakaf untuk hadirnya sebuah Fulbright dari timur. Saatnya mendayagunakan wakaf untuk peran besar di masyarakat dunia.

Diskusi lebih lanjut? Gabung Grup Telegram  atau Grup WA SNF Consulting

Baca juga:
Corporate Life Cycle
Korporatisasi Langkah Demi Langkah
Korporatisasi: Asal Muasal
SWF: investment company BUMN

*)Artikel ke-313 karya Iman Supriyono ini dimuat di Majalah Matan, terbit di Surabaya, edisi Maret 2021

21 responses to “Wakaf ACR: Fulbright Dari Timur

  1. Ping-balik: Wakaf: Agar Rp 10 Triliun Tidak Melayang Tiap Tahun | Catatan Iman Supriyono

  2. Ping-balik: Wakaf: agar Rp 10 Trilyun Tidak Melayang per Tahun – Wakafpreneur Institute

  3. Ping-balik: Puasa Infaq: Ekonomi Umat Meroket! | Korporatisasi

  4. Ping-balik: Peredam Risiko Investasi Wakaf | Korporatisasi

  5. Ping-balik: Bunga 10% Murah Atau Mahal? | Korporatisasi

  6. Ping-balik: Wakaf Korporat: Nazir Sebagai Model Bisnis Sociopreneur | Korporatisasi

  7. Ping-balik: Wakaf Korporat: Model Bisnis Sociopreneur | Korporatisasi

  8. Ping-balik: Mematematikakan Untuk Memudahkan: Obituari Pak Towik | Korporatisasi

  9. Ping-balik: Bu Prayogo: Obituari Guru Yang Membawa Visi Global Untuk Muridnya | Korporatisasi

  10. Ping-balik: Sensei Munzaid: Obituari Untuk Seorang Guru Pengukir Jiwa | Korporatisasi

  11. Ping-balik: Arti Uang Dua Triliun | Korporatisasi

  12. Ping-balik: Zakat Bagi Orang Pelit | Korporatisasi

  13. Ping-balik: Aset Emas: Zakat Bagi Orang Pelit | Korporatisasi

  14. Ping-balik: Wakaf ACR: Fulbright Dari Timur – SuaraKupang.com

  15. Ping-balik: Uang Kasur Uang Kasir Pak Sis | Korporatisasi

  16. Ping-balik: Ramadhan Eksekusi | Korporatisasi

  17. Ping-balik: ACT, Lions Club dan Sejarah Melayani 200 Negara | Korporatisasi

  18. Ping-balik: Hayyu x ACR: Perusahaan Dakwah | Korporatisasi

  19. Ping-balik: Bluebird: Terdisrupsi Atau Peluang? | Korporatisasi

  20. Ping-balik: Sejarah Yonex: Rudi Hartono dan Ekspor Sepatu | Korporatisasi

  21. Ping-balik: ACR x Hayyu: RUPS & Dividen Pertama | Korporatisasi

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s