Pilpres: Isu Strategis Pimpinan Puncak


Johor Bahru di suatu siang tahun 2010. Saya sedang menunggu si sulung keluar dari kelas di Sekolah menengah Islam Hidayah. Tempatnya adalah di lokasi di mana anak-anak sekolah akan dijemput oleh bus sekolah. Banyak anak-anak berseragam sekolah yang juga menunggu di tempat itu. Mereka menunggu sambil bersenda gurau atau bermain. Saat si sulung keluar dari kelas, bus sekolah belum datang.

Setelah menunggu beberapa saat, bus sekolah pun datang. Maka, anak-anak segera merapat ke bus warna kuning itu. Merapatnya menjadi dua baris. Satu baris rapi untuk siswa laki-kali. Saya berada di barisan ini. Satu baris lagi rapi untuk siswa perempuan. Sulung saya berada di baris ini. Yang datang belakangan menempatkan diri persis di belakang dan menghadap punggung anak yang datang sebelumnya. Semua dilakukan tanpa ada seorang guru pun. Semua sudah menjadi sikap internal anak-anak.

Begitu pintu bus dibuka, anak perempuan yang paling depan naik bus. Lalu disusul anak perempuan di belakangnya. Mereka satu demi satu duduk mengisi bangku bari aris paling belakang. Lalu depannya. Sampai semua siswa perempuan duduk, barulah siswa laki-laki naik bus rapi satu demi satu. Pintu ditutup setelah semua siswa masuk bus. Bus pun berangkat mengantarkan anak-anak ke rumahnya masing-masing. Termasuk sulung saya dan tentu saya.

&&&

Seorang pemimpin puncak alias top leader organisasi apapun mesti tahu mana masalah atau isu paling strategis yang dihadapi. Itulah mengapa proses pembelajaran para eksekutif perusahaan di kampus-kampus bisnis top adalah berupa studi kasus. Tugas utamanya adalah membaca dan menganalisis kasus untuk memutuskan mana masalah yang paling strategis. Dosen  akan memberi nilai berdasarkan kualitas masalah yang dipilih.

Di dunia bisnis, tugas utama direktur utama atau CEO sebuah perusahaan adalah memilih masalah paling strategis untuk ditanganinya. Masalah yang paling krusial menentukan eksistensi perusahaan. Selanjutnya menangani masalah itu dengan keputusan dan eksekusi terbaik. Itulah yang akan menjadikan menentukan sebuah perusahaan makin eksis atau sebaliknya hancur dikubur jaman.

&&&

Saat ini warga Indonesia sedang proses memilih pemimpin tertingginya sebagai organisasi bangsa. Memilih presiden. Apa kriteria yang paling penting jika memandang Indonesia adalah sebuah organisasi? Kemampuan para calon untuk memilih masalah paling strategis lalu mengerahkan sumber daya terbaiknya untuk menangani masalah tersebut. Persis di kelas pendidikan eksekutif bisnis.

Apa masalah paling strategis bangsa ini untuk lima tahun ke depan? Menurut saya, setelah dua periode masa jabatan presiden berfokus pada investasi besar, masalah paling strategis berikutnya adalah membina karakter bangsa. Infrastruktur yang telah dibangun dalam sepuluh tahun terakhir dengan dana utang yang membengkak harus dikelola dengan SDM yang berkarakter bagus.

Pilih mana: Presiden adalah pimpinan puncak. Seperti direktur utama dalam sebuah perusahaan di Indonesia. Seperti CEO dalam perusahaan di USA.

Pengalaman saya di sekolah si sulung tahun 2010 menunjukkan bahwa Malaysia mampu membina karakter bangsanya dengan baik. Hingga saat ini kita belum berhasil. Korupsi masih meraja lela.  Korupsi terjadi karena orang masih mau mengambil sesuatu yang bukan haknya. Antrean yang tertib adalah cermin orang yang tidak mau mengambil sesuatu kecuali yang telah menjadi haknya.

Pembaca yang baik, siapa dari 3 kandidat yang paling bagus? Silakan dinilai sendiri. Rekam jejak Anies bisa dilihat saat menjabat sebagai gubernur DKI. Prabowo bisa dilihat saat menjabat sebagai menteri pertahanan. Ganjar bisa dilihat saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah. Menurut saya, masalah paling strategis DKI sebagai kota besar adalah transportasi publik. Masalah paling strategis kementerian pertahanan adalah gerakan separatis di Papua. Masalah paling strategis provinsi Jawa Tengah adalah kemiskinan di desa-desa.

Silakan Anda menilai mereka. Mana yang tepat dalam mengambil pilihan masalah strategis di amanatnya masing-masing. Siapa yang paling sukses menangani masalah paling strategis tersebut. Pilihlah yang terbaik. Semoga bangsa ini memperoleh top leader yang tidak salah dalam menentukan masalah paling strategis. Moga bangsa ini memperoleh pemimpin tertinggi yang mampu menangani masalah tersebut dengan baik. Anda lah yang menentukan. Semoga.

Artikel ke-438 karya Iman Supriyono ini ditulis untuk dan diterbitkan oleh Majalah Matan edisi Februari 2024, terbit di Surabaya.

Diskusi lebih lanjut? Silakan bergabung Grup Telegram  atau Grup WA KORPORATISASI atau hadiri KELAS KORPORATISASI
Anda memahami korporasi? Klik untuk uji kelayakan Anda sebagai insan korporasi

Baca Juga:
Jean Paul Agon dan Kultur CEO Kelas Dunia
Sheryl Sandberg: Ibu, Direktur dan Triliuner
Masa Jabatan Dirut Pertamina

1 responses to “Pilpres: Isu Strategis Pimpinan Puncak

  1. Waduh ga kelihatan bocoran mana yang terbaik. Bagus tetap menjaga netralitas dan biar pembaca yang menyimpulkan…….

Tinggalkan komentar