Yunior-Senior: Alfamart Vs. Sakinah


SMA 5 Surabaya. Ini adalah SMA yang secara umum diakui sebagai yang terbaik di Surabaya. Saat saya kuliah di ITS, kawan-kawan banyak sekali yang alumni sekolah yang berdiri tahun 1957 ini.  Di angkatan saya, jurusan teknik Mesin ITS, paling tidak ada 9 orang yang alumni SMA 5. Maka, tidak heran jika banyak orang memposisikan SMA 5 Surabaya sebagai SMA terbaik di kota terbesar setelah ibu kota ini.

Disebut SMA 5 tentu saja bukanlah SMA negeri yang pertama berdiri di kota pahlawan. Saya baca Wikipedia, SMA 5 berdiri tahun 1957.  Jauh lebih muda daripada misalnya SMA 1 Surabaya yang berdiri tahun 1949 atau  SMA 2 Surabaya berdiri tahun 1950.  Menariknya, ternyata SMA 5 yang secara usia lebih yunior bisa mendapatkan posisi tertinggi dalam persepsi masyarakat.

Tapi kali ini saya tidak sedang membandingkan ranking sekolah. Saya hanya sedang memikirkan bahwa yang yunior secara usia bisa melampaui yang lebih senior. Tahun 1993 alias pada tahun ke- 3 berada di kampus ITS, ada sebuah mini market berdiri di pintu selatan kampus teknologi ini. Namanya Sakinah. Sebuah mini market yang didirikan dan dimiliki oleh Pesantren Hidayatullah Surabaya. Karena ketika itu adalah satu-satunya mini market di kawasan ini, kehadirannya langsung mendapatkan tempat yang bagus di pasar.

Enam tahun kemudian alias tahun 1999, sebuah mini market berdiri di Jalan Beringin Raya Karawaci. Toko yang berlokasi di wilayah Tangerang itu diberi nama Alfa Mini mart. Itulah gerai pertama perusahaan ritel yang kini dikenal sebagai Alfamart. Nama Alfamart sendiri baru resmi dipakai tahun 2002.

Tahun 2009 Alfamart resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dengan kode AMRT. Sepuluh tahun setelah pendiriannya itu, Alfamart  menerbitkan 343 juta lembar saham dengan harga nominal Rp 100 dan laku di pasar dengan harga Rp 395 per lembar. Total dana yang diperoleh adalah Rp 135 Miliar.  Ada agio saham sekitar Rp 100  Milyar. Agio saham dalam bahasa awam bisa dianalogikan sebagai “upeti” dari pesaham baru kepada perusahaan. Saham yang harga  nominalnya hanya Rp 100 terjual dengan harga Rp 395. Dalam akuntansi “upeti” ini dibukukan sebagai agio saham atau tambahan modal disetor. Kedudukannya sama dengan laba ditahan. Laba yang  tidak untuk dibagikan kepada pemegang saham tapi digunakan untuk modal ekspansi.

sakinah edit

Si senior: lahir 6 tahun lebih awal dari pada Alfamart

Sejak pelepasan saham publik pertama itu, sampai saat ini perusahaan besutan Djoko Susanto itu kini telah 4 kali melepas saham baru dengan total sebanyak sekitar 4,4 Milyar lembar. Dalam laporan teraudit terbarunya, Total agio “upeti” saham adalah Rp 2,5 triliun. Berkali-kali lipat dari nilai modal disetor yang sebesar Rp 415 Milyar. Inilah yang membuat Alfamart secara konsisten menggelontorkan dana investasi (sebagian besar digunakan untuk mendirikan gerai baru) berkali-kali lipat laba. Tahun 2017  menggelontorkan 14 kali laba.

Saham pendiri pun terus menerus terdilusi. Menurun secara prosentase hingga saat ini hanya 52%. Tapi nilainya meningkat pesat. Modal disetor yang nilainya hanya 415 miliar berkembang hingga nilai perusahaan kini sekitar Rp 23 triliun. Artinya, saham pendiri yang dulu hanya menyetor tidak sampai Rp 300 miliar kini berkembang menjadi lebih dari Rp 12 triliun.

&&&

Jika SMA 5 Surabaya bisa melejit walaupun bukan yang pertama berdiri, demikian juga Alfamart. Sakinah mini market kini baru sekitar 20 gerai, Alfamart lebih dari 13 ribu gerai. Kok bisa? Itulah hasil dari sebuah proses manajemen yang dalam terminologi publikasi riset SNF Consulting, perusahaan konsultan manajemen tempat saya berkarya, disebut sebagai korporatisasi. Proses transformasi  perusahaan dari 100% dimiliki pendiri menjadi dimiliki ribuan bahkan jutaan orang.

sakinah alfamart

Si Senior Sakinah jauh tertinggal dibanding si yunior Alfamart. Tapi masih ada peluang untuk mengejar si yunior melalui korporatisasi. Bisa!

Prosentase menurun. Bukan karena pendiri menjual sahamnya.  Bukan karena jumlah lembar saham pendiri berkurang. Tetapi karena perusahaan menerbitkan saham baru untuk memberi kesempatan  kepada masyarakat luas menyetor uang sebagai pesaham baru. Saya pun memiliki saham Alfamart walaupun tidak banyak. Andapun para pembaca sewaktu-waktu dapat memiliki saham Alfamart dengan membelinya di lantai bursa. Dengan kepemilikan itu, tiap tahun Anda akan diundang ikut rapat umum pemegang saham (RUPS) dan membuat keputusan penting seperti mengangkat direksi dan komisaris, memutuskan penggunaan laba, serta memutuskan siapa akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan tahun berikutnya. Itulah korporatisasi.

Pembaca yang baik, yunior tidak selalu kalah dengan senior. Cerita pembuka saya tentang SMA 5 menjadi pelajaran di dunia persekolahan. Si yunior Alfamart mengalahkan di senior Sakinah menjadi pelajaran dalam dunia bisnis. Saat menjelang idul fitri misalnya, perusahaan-perusahaan ritel akan berlomba menumpuk stok barang dagangan. Bayangkan bagaimana posisi tawar Alfamart di mata pabrik. Membeli stok untuk 13 ribu gerai lebih. Tentu akan mendapatkan prioritas dan fasilitas luar biasa. Bandingkan dengan si senior Sakinah yang membeli stok untuk 20-an gerai.
Logo SNF Consulting dengan tagline korporatisasi efek star

Saat merekrut kandidat SDM misalnya, tentu saja kandidat terbaik akan lebih suka bekerja di perusahaan besar dan mapan seperti Alfamart daripada sakinah. Jenjang dan jalur karirnya tersedia dan panjang. Ibaratnya dari lulusan Akabri sampai jenderal bintang empat ada 9 jenjang pangkat yang harus dilalui. Ladang berlomba-lomba dalam prestasi bagi  rekan sejawat. Inilah fenomena career choice effect. 

ikan kecil ikan besar korporatisasi1

Si besar juga akan menang merek di mata masyarakat. Dimana-mana masyarakat mengenal Alfamart. Kehadiran masif dimana-mana ini adalah salah satu komponen branding yang paling penting. Ini seperti pengulangan memberikan makanan anjing bersamaan dengan bunyi bel tertentu dalam penelitian classical conditioning Pavlov.  Akhirnya, penelitian yang sangat terkenal ini menemukan bahwa reaksi air liur anjing saat hanya dibunyikan bel sama dengan diberikan makanan. Merek Alfamart pun kuat. Menjadi merek yang monopolistik.

Itulah perbedaan perusahaan yang melakukan korporatisasi dengan yang tidak. Korporatisasi adalah format modern dari konsep berjamaah secara ekonomi. Terus menerus menerbitkan saham baru untuk memberi kesempatan publik menyetor modal membesarkan perusahaan sebagai anggota “jamaah” baru.  Sakinah….ayo ajak kami berjamaah  seperti yang dilakukan oleh Alfamart. Agar ada ribuan bahkan puluhan ribu gerai Sakinah di masyarakat. Agar si senior tidak kalah dengan si yunior. Bisa!

Diskusi lebih lanjut? Gabung Grup Telegram  atau Grup WA SNF Consulting

*)Ditulis oleh Iman Supriyono, konsultan senior dan direktur SNF Consulting,  http://www.snfconsulting.comt. Tulisan ini pernah dimuat di majalah Al falah, terbit di Surabaya

10 responses to “Yunior-Senior: Alfamart Vs. Sakinah

  1. Ping-balik: Korporatisasi Langkah Demi Langkah | Catatan Iman Supriyono

  2. Ping-balik: Perusahaan Keluarga Haruskah Melakukan Korporatisasi? | Catatan Iman Supriyono

  3. Ping-balik: 212: Potensi Investment Company | Catatan Iman Supriyono

  4. Bismillah.Alhamdulillah..smg dengan tulisan pak Imam..dapat.mengIlhami generasi muda.untuk membangun usaha..yg berkorporatisasi..salam sukses.berkah..aamiin

  5. Bismillah.Alhamdulillah..smg dengan tulisan pak Imam..dapat.mengIlhami generasi muda.untuk membangun usaha..yg berkorporatisasi..salam sukses.berkah..aamiin

  6. Bismillah.Alhamdulillah..smg dengan tulisan pak Imam..dapat.mengIlhami generasi muda.untuk membangun usaha..yg berkorporatisasi..salam sukses.berkah..aamiin

  7. Ping-balik: Korporatisasi Langkah Demi Langkah – SNF Consulting

  8. Ping-balik: Perusahaan Keluarga Haruskah Melakukan Korporatisasi? – SNF Consulting

  9. Ping-balik: Alfamart: Pendiri Untung Investor Gigit Jari? | Korporatisasi

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s