Perusahaan Berkemajuan: Toyota


Ini adalah tulisan untuk memperingati milad Muhammadiyah ke-107. Saatnya merenungkan makna berkemajuan bagi sebuah perusahaan. Tentu saja merupakan terjemahan lebih teknis dari konsep Islam berkemajuan. Mari kita gali lebih dalam.

Tentang Islam yang berkemajuan kita bisa belajar dari Masjid Gedhe Kasultanan Yogyakarta. Kiblat masjid ini semula lurus menghadap ke barat. Bangunanya memang juga persis  menghadapkan kiblat ke arah barat. Tapi demi membaca ilmu astronomi bahwa kiblat yang benar adalah bergeser ke arah utara hampir 30 derajat dari arah barat maka arah kiblat pun digeser. Tidak perlu membongkar masjid. Cukup arah sajadah dan garis shaff saja yang digeser. Itulah gambaran berkemajuan. Membaca dan praktekkan.

Mengapa perlu terjemahan Islam berkemajuan di dunia perusahaan alias korporasi? Tidak lain adalah bahwa peran perusahaan dalam seabad terakhir ini sangat dominan bagi umat manusia. Mulai bangun pagi sampai bangun pagi hari berikutnya manusia tidak luput dari peran perusahaan. Bangun tidur ke kamar mandi menggunakan air produk perusahaan. Airnya dialirkan melalui kran hasil perusahaan. Tekanan airnya diperoleh dari pompa produk perusahaan. Agar nyaman kamar mandi diterangi dengan bola lampu listrik produk perusahaan. Tegangan listriknya juga produk perusahaan. Keluar kamar mandi berpakaian produk perusahaan. Pergi ke masjid naik kendaraan produk perusahaan. Di masjid muadzin mengumandangkan adzan menggunakan pengeras suara produk perusahaan. Masjid dibangun dengan semen dan besi baja produk perusahaan. Dicat dengan produk perusahaan. Dan seterusnya sampai keesokan hari semua menggunakan produk perusahaan.

Toyota AA tahun 1936

Toyota AA: Debut pertama kehadiran Toyota di industri mobil

Begitu pentingnya peran perusahaan bagi masyarakat. Maka, menggali apa makna berkemajuan dalam konteks perusahaan menjadi menarik. Sebagai warga persyarikatan  yang dalam pekerjaan sehari-hari berinteraksi dengan berbagai perusahaan, saya menyimpulkan paling tidak ada dua karakter perusahaan berkemajuan. Terinspirasi dari perubahan arah kiblat masjid Kesultanan Jogjakarta. Pertama, adalah Iqro’. Perusahaan berkemajuan berkarakter seperti ayat yang pertama  turun ini. Karakter pembaca. Karakter ilmiah. Segala tindakan dan keputusannya didasarkan pada data. Pada ilmu.

Membaca sejarah perusahaan-perusahaan adalah iqro’. Persis seperti karakter para negarawan yang juga sangat paham tentang sejarah negara-negara. Sejarah perusahaan terutama dibutuhkan untuk referensi dalam membangun visi, menguatkan misi dan merancang strategi.

Karakter kedua adalah eksekutor yang baik. Seperti  yang dicontohkan oleh Nabi SAW. Apa yang beliau pikirkan dan ajarkan tidak berhenti di wacana. Tetapi dieksekusi dengan segala kesulitan dan pengorbanannya. Dengan segala risikonya. Hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh dunia. Hingga kita yang jauh dari tanah kelahiran beliau pun bisa menikmati hasil jerih payahnya.

Perusahaan  yang terus membaca sejarah akan faham bagaimana misalnya Toyota digagas, dieksekusi dan dikembangkan. Tumbuh menjadi perusahaan otomotif yang produknya dinikmati masyarakat luas di seluruh dunia. Hingga menjadi perusahaan yang hari ini bernilai JPY 25,09 triliun alias IDR 3 257 triliun.

Penanda sejarah korporatisasi1

Dengan iqro’, perusahaan berkemajuan tahu bahwa omzet IDR 3 827 triliun Toyota adalah hasil ekonomi “berjamaah”. Sejak pendirian, Toyota sudah  membuka diri untuk masuknya investor melalui penerbitan saham baru. Aset senilai Rp 6 549 triliun itu tidak hanya dimiliki oleh keluarga ahli waris. Tetapi dimiliki oleh 623 599 pemegang saham besar dan kecil. Rata-rata memiliki saham senilai Rp 6 miliar. Yang paling besar adalah Japan Trustee Service Bank. Bank yang memiliki anak perusahaan di Indonesia melalui akuisisi Bank Mutiara itu memiliki 11,5% alias senilai IDR 375 triliun. Dengan demikian pastilah ada pemegang saham lain yang nilainya hanya IDR 1 miliar atau bahkan kurang.

Japan Trustee Service Bank sendiri bukan milik seorang dua orang. Tapi  juga ratusan ribu orang. Artinya, jika diuraikan satu demi satu, perusahaan otomotif terbesar dunia itu sebenarnya adalah hasil penggabungan kekuatan ekonomi jutaan orang.
SNF Quote kapitalis2

$$$

Membaca dan mengamalkannya. Itulah bahasa sederhana dari dua karakter perusahaan berkemajuan. Sederhana tetapi jika dimiliki akan membuat perusahaan tumbuh membesar memberi manfaat kepada umat manusia seluruh dunia.

Tidak harus menjadi yang pertama untuk menguasai dunia. General Motor yang saat Toyota didirikan sudah menguasai pasar otomotif Jepang terkalahkan. Perusahaan asal USA itu kini berada pada posisi ke-4 perusahaan otomotif terbesar dunia. Kalah jauh dibanding Toyota yang kini jadi nomor 1. Demikian juga perusahaan berkemajuan. Membaca dan mengamalkan akan membuatnya tumbuh pesat mengalahkan para pendahulunya. Seperti Toyota. Selamat milad ke-107 untuk Muhammadiyah tercinta.

Diskusi lebih lanjut? Gabung Grup Telegram  atau Grup WA SNF Consulting

To read n to do  list for enterprise:
Korporatisasi
Menguangkan intangible asset
Mengakuisisi atau diakusisi
Memperkuat riset
Menampung aset wakaf
Berkolaborasi
Membangun sistem manajemen
Mindset dan ekspansi antar bangsa
Menjadi investor atau investee
Menjadi pilar penguat ekonomi umat dan bangsa
Mengunakan jasa konsultaan manajemen

*)Artikel ke-244 ini ditulis oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting, juga dimuat di Majalah Matan edisi Desember 2019, terbit di Surabaya.

6 responses to “Perusahaan Berkemajuan: Toyota

  1. Ping-balik: Phnom Penh – Ho Chi Minh: Hyundai | Catatan Iman Supriyono

  2. Ping-balik: Korporasi Nasionalis Pancasilais | Catatan Iman Supriyono

  3. Ping-balik: Phnom Penh – Ho Chi Minh: Hyundai – SNF Consulting

  4. Ping-balik: Zakat Mal Era Korporasi: Menjadi Bangsa Produsen | Korporatisasi

  5. Ping-balik: ARA ARB Bukalapak: Anda Penjudi atau Investor? | Korporatisasi

  6. Ping-balik: Sejarah Korporasi: Ilmu Wajib Para Founder CEO Entrepreneur | Korporatisasi

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s