ZATA, Mengapa Gocap?


PT Bersama Zatta Jaya Tbk. berdiri tahun 2012 sebagai perusahaan yang bergerak di industri busana muslim. Pada tahun 2022 perusahaan yang merek busana muslimnya cukup ternama ini melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) kepada masyarakat. Seminggu setelah IPO, harga saham emiten berkode ZATA ini  mencapai puncaknya yaitu Rp264. Namun demikian perlahan harga saham ZATA turun sampai Rp 50 pada hari ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah sedang terjadi IPO Trap? Berikut saya akan menuliskannya dalam poin-poin.

  1. Setelah IPO, persentase saham pendiri ZATA adalah 4.59%, artinya ZATA telah melewati titik kritis korporatisasi. Titik di mana pendiri sudah tidak bisa lagi mengendalikan perusahaan karena sahamnya kurang dari 51%. Disebut titik kritis karena pendiri yang mestinya paling tahu dan paling menguasai bisnis perusahaan sudah tidak lagi memiliki kekuatan untuk mengarahkan, mengendalikan dan menentukan arah perusahaan.
  2. Titik kritis korporatisasi adalah sebuah keniscayaan untuk menjadi sebuah korporasi sejati. Hanya saja perlu digaris bawahi tebal-tebal bahwa saat melalui titik kritis korporatisasinya, perusahaan harus memiliki sistem manajemen yang kokoh. Tandanya jumlah level jabatan yang tersusun dalam bentuk piramida struktur organisasi sudah lebih dari 20. Dengan kondisi ini, ketika pendiri yang menjabat direktur utama (CEO), direktur, atau siapa pun pada level jabatan mana pun pensiun atau berhenti bekerja, bawahan langsungnya siap menggantinya tanpa guncangan kinerja apa pun. Hal ini bisa dilakukan karena skill gap antar jabatan tidak begitu jauh.
  3. Bagaimana ZATA? Laporan tahunan terbaru menyampaikan bahwa perusahaan  memiliki 4 level jabatan dalam hierarki manajemennya. Dirut, direktur, kepala divisi dan staf.  Padahal persentase saham pendiri sudah terdilusi hingga hanya tersisa 4.59%. Ini bahaya. Saat dirut atau direktur pensiun atau berhenti, perusahaan akan mengalami guncangan karena anak buah langsungnya belum memiliki keahlian yang mampu langsung menggantikannya. Pendiri yang sahamnya tidak lebih dari 50% tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol perusahaan. Ini adalah indikasi adanya IPO Trap.
  4. Berdasarkan riset SNF Consuting, kantor konsultan tempat saya berkarya, stabilitas harga saham sebuah perusahaan di lantai bursa RI akan tercapai jika nilai pasar (market cap) mencapai paling tidak 10 triliun. Harga saham yang nilai pasarnya kurang dari Rp 10 triliun akan mudah terombang ambing seperti sampan yang berlayar di samudera Atlantik. Tidak mampu menanggulangi ombak yang ada.
  5. Saat ini market cap ZATA memiliki Adalah Rp424 M. Jauh dari angka ideal Rp 10 triliun. Saham ZATA pun menjadi rentan untuk digoreng oleh  para trader dan gambler  di lantai bursa.  Baca tulisan di web ini  tentang perampok budiman untuk memahami bagaimana permainannya.
  6. Mari kita lihat ke belakang. Tanggal 9 november 2022  ZATA IPO dengan menerbitkan 1.7 M lembar saham dengan harga Rp 100 per lembar. Trader dan gambler bisa memborong saham itu. Target IPO adalah 170 M. Di hari pertama saham diperdagangkan di lantai bursa, harga saham naik 35% dan mencapai harga puncaknya di Rp 264 seminggu setelah IPO. Namun, 2 minggu kemudian, harga saham langsung anjlok ke Rp 140 dan secara konstan mengalami penurunan sampai Rp 50 di 2 bulan berikutnya. Harga Rp 50 pun bertahan sampai saat ini.
  7. Pada saat harga  Rp 264, para pemain yang memborong saham saat IPO seharga Rp 100  bisa melepas sahamnya sampai habis. Uang yang dipakai untuk memborong saham IPO seharga Rp 100 telah naik 2,64 kalinya. Uang Rp 170 miliar telah menjadi Rp 449 miliar. Para investor ritel yang membelinya pada harga Rp 264 kini menguap 81% tinggal Rp 50. Jika Anda misalnya ketika itu membeli senilai Rp 1 juta maka saat ini hanya laku Rp 190 ribu. Persis yang ada dalam tulisan perampok budiman.
  8. Itulah sekilas apa yang disebut IPO Trap. Alih-alih perusahaan scale up berkelanjutan, yang ada justru pertumbuhannya akan dipaksa berhenti. Mengapa demikian? Jika telah menemukan revenue and profit driver (RPD)nya, Mestinya ZATA terus menerus melakukan scale up dengan rights issue secara terus menerus dengan harga yang lebih tinggi dari pada harga IP0. Ini yang akan menyebabkan perusahaan bisa tumbuh secara eksponensial dan aman. Tapi ini terhambat karena harga saham berhenti pada angka gocap. Tidak akan ada investor yang mau membeli saham rights issue pada harga di atas harga IPO karena harga saham di pasar terkunci pada angka Rp 50. Perusahaan pun dipaksa berhenti tumbuh.
Perusahaan dengan ukuran terlalu kecil yang masuk lantai bursa adalah ibarat perahu sampan yang berlayar di samudera Atlantik dengan ombak setinggi 10 meter.

Demikianlah tentang saham gocap ZATA. Perusahaan seperti ZATA mestinya belum layak masuk lantai bursa.  Harusnya  tumbuh di luar lantai bursa terlebih dahulu.  Penerbitan saham di luar lantai bursa secara terus menerus akan secara alami menguatkan sistem manajemen.  Kelak ketika market value nya sudah mencapai sekitar Rp 10 triliun baru masuk lantai bursa. Setelah IPO dilakukan rights issue terus-menerus sampai mencapai posisi sebagai korporasi sejati. Anda para entrepreneur, direksi, komisaris, manajer, karyawan dan investor, sudahkah mendapat pelajaran dari ZATA?

Ditulis di Surabaya pada tanggal 25 Agustus 2023 oleh Reno Adrian, konsultan pada SNF Consulting

Diskusi lebih lanjut? Silakan bergabung Grup Telegram  atau Grup WA KORPORATISASI atau hadiri KELAS KORPORATISASI
Anda memahami korporasi? Klik untuk uji kelayakan Anda sebagai insan korporasi

Baca Juga:
BAHAYA IPO UKM
MENGAPA CROWDFUNDING BERMASALAH?
GLORIFIKASI IPO

5 responses to “ZATA, Mengapa Gocap?

  1. angka nilai pasar (market cap) 10 triliun, apakah dari penelitian perusahaan survive setelah IPO atau ada hitungan tertentu?

  2. Ping-balik: IPO Ayam Nelongso: Tanda Tanya Besar | Korporatisasi

  3. Ping-balik: Avian: Mengapa Nilainya Merosot Pasca IPO? | Korporatisasi

  4. Ping-balik: Mengapa Nilai XXI Turun Drastis? | Korporatisasi

Tinggalkan Balasan ke Korporatisasi Batalkan balasan